Cerita Mochtar Riady Soal Rahasia Sukses OVO Jadi Unicorn

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
28 November 2019 12:20
Kegagalan Mataharimall.com ternyata jadi pembelajaran berharga bagi Lippo Group dan jadi kunci sukses mengembangkan dompet digital OVO.
Foto: mochtar riady/lippo group (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kegagalan Mataharimall.com ternyata jadi pembelajaran berharga bagi Lippo Group dan jadi kunci sukses mengembangkan dompet digital OVO.

OVO kini menjadi salah satu startup elite Indonesia. Dalam dua tahun saja, OVO berhasil menyandang status unicorn atau startup bervaluasi di atas US$1 miliar. CB Insights menghitung valuasi OVO sudah mencapai US$2,9 miliar.


Pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengatakan keberhasilan OVO hari ini karena tidak mengulang kesalahan yang dilakukan oleh MatahariMall.com. Dompet digital ini fokus pada para penjual bukan pembeli dengan segmentasi bisnis yang jelas.

"Segmentasi itu mesti jelas. Kita mau masuk kelas menengah atau menengah ke bawah," ujarnya dalam diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Mochtar Riady menambahkan ketika ingin mengembangkan OVO ia meminta ada segmentasi yang jelas dan dipilihkan segmen menengah ke atas dan memanfaatkan infrastuktur milik Lippo. Kala itu, Lippo punya 74 pusat perbelanjaan, 200 gerai matahari dan 170 lebih gerai Hypermart, rumah sakit dan lain sebagai.

"Ini semua tempat jualan, ini semua dirangkul dulu. Inilah yang disebut si penjual ada di dalam. Untuk bisa merangkul pembeli dan bisa menjadi pemakai OVO satu-satunya cara semua pengunjung dia pasti bawa kendaraan, jadi parkir hanya bayar Rp 1. Semua tertarik menjadi nasabah OVO jadilah OVO sekarang," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Bakar Uang US$50 Juta/Bulan, OVO Ditinggal Lippo Group?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular