Tanpa Ragu! Dahlan Sebut Rudiantara Cocok jadi Bos PLN

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 November 2019 10:04
Kata Dahlan Iskan Soal Rudiantara Turun Kelas
Foto: Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Lebih lanjut, Dahlan juga mengulas anggapan Rudiantara turun kelas dari sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dahlan menilai, ejekan bahwa dari Menteri Kominfo ke Dirut PLN itu turun kelas pasti datang dari orang yang sangat sadar-kelas.

"Rudiantara tidak harus merasa turun kelas. Harus merasa naik kelas," tegas Dahlan memberikan pandangan untuk Rudiantara.

Seolah mendukung pencalonan itu, Dahlan tak merekomendasikan kepada Rudiantara untuk menolak tawaran. Dia berpendapat, dari Menteri Kominfo ke Direktur Utama PLN harusnya tidak termasuk yang bisa disindir sebagai turun pangkat. 

"Memang ia kan Menteri Komunikasi dan Informatika. Tapi kan mantan. Tentu ia harus mau ditugaskan menjadi Dirut PLN," serunya.

Dahlan lantas bercerita tentang pengalamannya sebagai Dirut PLN. Kala itu, Dahlan berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok.

"Kalau ke Tiongkok saya sering diperkenalkan sebagai menteri kelistrikan," urai Dahlan.

Meski menolak dipanggil menteri, namun Dahlan akhirnya mendapatkan penjelasan bahwa di Tiongkok, kelas Dirut PLN disebut sebagai menteri. 

"Terserah saja," lanjut pria kelahiran Jawa Timur itu.

"PLN memang di bawah menteri. Secara struktur. Demikian juga Pertamina. Tapi dirut dua BUMN tersebut bisa dibilang tidak kalah kelas dengan menteri," katanya.

Untuk mengukur hal tersebut, Dahlan bilang perlu melihat terlebih dahulu kelas kementerian dan perusahaan BUMN-nya. Dia menegaskan bahwa banyak kementerian yang anggaran jauh di bawah PLN atau Pertamina.

Dahlan sampai memberikan ilustrasi pengalamannya sendiri ketika diangkat jadi Menteri BUMN. Kala itu, Dahlan lebih dulu menjadi Dirut PLN sebelum masuk kabinet.

"Saya yang justru pernah turun pangkat. Saat dipindahkan dari jabatan Dirut PLN menjadi Menteri BUMN," tandasnya.

Dia menambahkan, pengakuan turun pangkat ini lantaran perbedaan gaji yang diperoleh. Dirut PLN gajinya Rp 170 juta/bulan. Sedangkan Menteri BUMN gajinya Rp 19 juta/bulan.

"Untung penurunan itu tidak terasa --saya tidak pernah melihat keduanya. Dari segi ini, siapa bilang Pak Rudiantara turun pangkat," lanjutnya.

Belum lagi, PLN punya banyak proyek dengan nilai fantastis. Proyek-proyek tersebut bisa jadi sebelumnya tidak sebanding dengan yang ada di Kementerian Kominfo.

"Terlalu banyak proyek di PLN. Terlalu besar-besar nilai proyeknya. Anggaran di PLN jauh lebih besar dari kementerian Kominfo. Dari segi anggaran Rudiantara jelas naik pangkat," urai Dahlan.


(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular