
'Sanksi Berat Trump Berdampak Terbatas Bagi Huawei'
Redaksi, CNBC Indonesia
18 November 2019 19:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan AS untuk membolehkan perusahaan teknologi AS untuk berbisnis atau tidak dengan Huawei memiliki dampak terbatas bagi Huawei. Hal ini diungkapkan oleh petinggi Huawei.
Chairman Huawei Liang Hua mengatakan Huawei telah berhasil mengapalkan atau mengirimkan produknya ke konsumen tanpa menggunakan komponen AS.
"Tidak peduli apakah mereka akan memperpanjang pengecualian atau menjatuhkan sanksi pada kami, dampaknya akan sangat terbatas," ujar Liang Hua. "Barang kami tetap dikirim tanpa tergantung pada komponen dan chip AS."
Hari ini (18/11/2019), AS akan menentukan apakah akan menjatuhkan sanksi ke Huawei atau memperpanjang masa pengecualian. Menurut sumber, AS akan memperpanjang pengecualian selama dua minggu.
Liang Hua menambahkan jika Departemen Perdagang melarang penjualan produk ke Huawei akan akan menimbulkan "kerusakan besar" kepada perusahaan AS. Maklum, penjualan ke Huawei berkontribusi besar pada pendapatan perusahaan AS.
Huawei merupakan salah satu produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan salah satu pengembang perangkat 5G terbesar. Pada Mei lalu, AS memasukkan Huawei ke daftar hitam (blacklist) karena dianggap komponennya bisa disusupi China untuk memata-matai negara lain. Huawei membantah tudingan tersebut.
Liang Hua menambahkan Huawei belum melakukan komunikasi langsung dengan pemerintah AS. "Kami juga tidak memiliki saluran untuk berbicara dengan mereka," ujar Liang Hua.
(roy/roy) Next Article AS-China Damai, Trump Malah Tambah Galak ke Huawei
Chairman Huawei Liang Hua mengatakan Huawei telah berhasil mengapalkan atau mengirimkan produknya ke konsumen tanpa menggunakan komponen AS.
"Tidak peduli apakah mereka akan memperpanjang pengecualian atau menjatuhkan sanksi pada kami, dampaknya akan sangat terbatas," ujar Liang Hua. "Barang kami tetap dikirim tanpa tergantung pada komponen dan chip AS."
Liang Hua menambahkan jika Departemen Perdagang melarang penjualan produk ke Huawei akan akan menimbulkan "kerusakan besar" kepada perusahaan AS. Maklum, penjualan ke Huawei berkontribusi besar pada pendapatan perusahaan AS.
Huawei merupakan salah satu produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan salah satu pengembang perangkat 5G terbesar. Pada Mei lalu, AS memasukkan Huawei ke daftar hitam (blacklist) karena dianggap komponennya bisa disusupi China untuk memata-matai negara lain. Huawei membantah tudingan tersebut.
Liang Hua menambahkan Huawei belum melakukan komunikasi langsung dengan pemerintah AS. "Kami juga tidak memiliki saluran untuk berbicara dengan mereka," ujar Liang Hua.
(roy/roy) Next Article AS-China Damai, Trump Malah Tambah Galak ke Huawei
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular