'Dikeroyok' Ponsel China, Ini Strategi Terbaru Samsung

Redaksi, CNBC Indonesia
18 November 2019 18:07
'Dikeroyok' Ponsel China, Ini Strategi Terbaru Samsung
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Electronics dikabarkan berencana mengalihkan seperlima produksi ponselnya ke China tahun depan. Ini sebagai strategi perusahaan untuk menghadapi produsen ponsel berbiaya murah seperti Xiaomi dan Huawei.

Menurut Sumber Reuters, Samsung akan memproduksi 60 juta ponsel di China yang disebut sebagai ponsel original design manufacture (ODM) dari total 300 juta perangkat, seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/11/2019).


Wingtech dan pembuat ponsel ODM ini kemungkinan akan mendapatkan berkah karena bisa memproduksi ponsel berbagai merek dengan biaya murah dan produksi cepat. Kliennya termasuk Huawei, Xiaomi dan Oppo.

Namun keputusan ini cukup berisiko karena Samsung akan kehilangan kendali atas kualitas produk dan mengurangi kemampuan produksi pabriknya menurunkan biaya. Seperti pada Samsung Galaxy Note 7 pada 2016 yang mahal tapi mudah terbakar dan ponsel lipatnya yang cacat pada layar.

Sumber Reuters menambahkan Samsung tidak punya pilihan selain mengikuti saingandan menggunakan ODM China untuk mengurangi biaya. "Ini adalah strategi yang tak terhindarkan ketimbang strategi yang baik," ujarnya.

Samsung mengatakan kepada Reuters bahwa membuat jalur terbatas untuk produksi smartphone di luar pabrik mereka sendiri dan memastikan manajemen yang efisien di pasar. Samsung menolak mengungkap berapa banyak ponsel Samsung yang akan dibuat oleh ODM.

Wingtech tidak menanggapi permintaan komentar.

Riset Counterpoint mengungkap perusahaan ODM bisa membeli komponen yang dibutuhkannya bagi ponsel seharga US$100 - US$250 dengan diskon 10-15% melalui pabrik mereka di China.

Bahkan Wingtech disebut bisa mendapatkan diskon harga hingga 30% pada komponen tertentu ketimbang produksi Samsung di Vietnam. Wingtech membuat smartphone pada Samsung di 2017.


Kemungkinan pengalihan produksi ini untuk ponsel seri Galaxy A yang lebih rendah dan menengah. Salah satu produksi yang akan dialihkan adalah Samsung A6S berharga 1.299 yuan. Ponsel Wingtech akan dikirimkan ke Asia Tenggara dan Amerika Selatan, ujar sumber tersebut.

Namun analis menganggap strategi ini terlalu tak perlu karena mengorbankan terlalu banyak untuk mendapatkan profit dari ponsel budget atau murah.

"Ponsel low-end memberikan 'sakit kepala' pada Samsung," ujar CW Chung, head of research Nomura Korea Selatan.

Sebelumnya, Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi ponsel di China karena pangsa pasar Samsung di China terus menurun. Sebelumnya, Samsung memang telah memangkas produksi telepon selular dari pabriknya yang berlokasi di Huizhou.

Langkah Samsung ini mengikuti produsen telepon selular lain yang juga telah menghentikan produksinya di China. Alasannya karena upah buruh yang terus naik dan perlambatan ekonomi yang terjadi.

Pangsa pasar Samsung di China jeblok jadi hanya 1%, dari 15% pada pertengahan 2013 lalu. Pangsa pasar Samsung tergerus oleh Huawei dan Xiaomi.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular