WeBank, Bank Digital yang Bikin Bank Konvensional Khawatir
Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 November 2019 12:45
Jakarta, CNBC Indonesia - Internet telah membuat cara bertransaksi masyarakat berubah. Salah satunya dengan kehadiran bank digital seperti WeBank di China.
WeBank merupakan bank online milik Tencent. WeBank tidak memiliki kantor cabang fisik. Mereka merambah konsumen secara digital dengan valuasi US$21 miliar.
WeBank menawarkan layanan pembayaran, kredit otomotif, kredit SME, kredit mikro, transfer, wealth management dan personal finance management.
"Kuncinya di sini adalah Tencent yang telah menjadi super app WeChat. Tencent menggunakan data dari WeChat untuk membuat scoring untuk WeBank," tulis Jahja dalam materi presentasi di Indonesia Banking Expo, seperti dikutip Senin (11/11/2019).
Proses pengajuan dan pengesahan sangat cepat karena semua bersifat online, tanpa kertas, tanpa kolateral dan bisa meminjam hingga Rp 6 miliar. WeBank menerapkan teknologi canggih untuk semua layanannya termasuk artificial intelligence (kecerdasan buatan) dengan fokus pada strategi biaya rendah.
Namun, tulis Jahja, perkembangan teknologi dalam perbankan selalu ada pertukaran (trade off) antara fleksibilitas dan keamanan. Fintech payment memprioritaskan kemudahan fleksibilitas di atas keamanan karena ini adalah kekuatan mereka menghadapi perbankan.
"Regulator perlu mengadopsi regulasi teknologi atau regtech. Regulasi yang adopsi supervisi yang mengawinkan data intensive dan didorong monitoring AI. Regulasi yang sifatnya preventif dan aturan berbasis regulasi," tulis Jahja.
(roy/dru) Next Article Saingi Artos, BCA Bakal Sulap Bank Royal Jadi Bank Digital
WeBank merupakan bank online milik Tencent. WeBank tidak memiliki kantor cabang fisik. Mereka merambah konsumen secara digital dengan valuasi US$21 miliar.
WeBank menawarkan layanan pembayaran, kredit otomotif, kredit SME, kredit mikro, transfer, wealth management dan personal finance management.
Proses pengajuan dan pengesahan sangat cepat karena semua bersifat online, tanpa kertas, tanpa kolateral dan bisa meminjam hingga Rp 6 miliar. WeBank menerapkan teknologi canggih untuk semua layanannya termasuk artificial intelligence (kecerdasan buatan) dengan fokus pada strategi biaya rendah.
Namun, tulis Jahja, perkembangan teknologi dalam perbankan selalu ada pertukaran (trade off) antara fleksibilitas dan keamanan. Fintech payment memprioritaskan kemudahan fleksibilitas di atas keamanan karena ini adalah kekuatan mereka menghadapi perbankan.
"Regulator perlu mengadopsi regulasi teknologi atau regtech. Regulasi yang adopsi supervisi yang mengawinkan data intensive dan didorong monitoring AI. Regulasi yang sifatnya preventif dan aturan berbasis regulasi," tulis Jahja.
(roy/dru) Next Article Saingi Artos, BCA Bakal Sulap Bank Royal Jadi Bank Digital
Most Popular