Mau Jadi Atlet e-Sports? Simak Nih Syaratnya!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 November 2019 10:03
Bermain game online kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Apalagi ketika masuk ke dalam kompetisi olahraga e-Sports sejak perhelatan Asian Games 2018
Foto: SEACA merupakan kompetisi elektronik sports (eSport) tingkat Asia Tenggara dengan merebutkan total hadiah senilai Rp 1,4 milyar. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bermain game online kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Apalagi ketika game online masuk ke dalam kompetisi olahraga e-Sports sejak perhelatan Asian Games 2018. Tentu ini bisa menjadi karir sebagai atlet, dan juga ladang bisnis yang mendatangkan banyak cuan.

Hal ini dibenarkan oleh Wijaya Nugroho, Business Developer dan E-sports Manager Garena Indonesia ketika ditemui oleh CNBC Indonesia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (5/11).

"Potensinya sangat besar. Makanya kita selalu menjadi juara bertahan, dapat medali emas di kancah internasional. Bahkan beberapa negara pun akan pikir 2 kali kalau lihat kita ikut kejuaraan dunia. E-sports Indonesia cukup ditakuti di kancah Internasional," ungkap Wijaya.

Untuk jenjang karir sebagai atlet di e-sports sendiri, menurut Wijaya, jika mereka punya bakat dan bagus dalam bermain, kemungkinan besar akan akan banyak yang scouting pada tingkat pasti regional dan internasional.

"Tim dengan pro player yang mainnya bagus pasti punya scoutingnya, dan kalau bagus pasti direkrut," tambahnya.

Dari sana, para player akan masuk ke sebuah manajemen atau klub profesional. Di sana, menurut Wijaya, mereka pasti mendapatkan gaji bulanan dan lainnya. "Belum kalau di kancah internasional menang, itu pasti sudah ada kontraknya sendiri," imbuhnya.

Wijaya mengibaratkan e-sports sebagai sepak bola yang memiliki banyak player, juga adanya klub profesional, transfer pemain, dan sebagainya. "E-sports di Indonesia memang sudah seperti itu," lanjutnya.

Untuk bayaran sendiri, Wijaya mengaku angka yang diberikan tidak main-main, sebab bayaran atlet dilihat dari games, klub, dan skill bermain, serta prestasinya.

Mau Jadi Atlet e-Sports? Simak Nih Syaratnya!Foto: Infografis/Berkat Game Online Gamers Indonesia masuk daftar Orang Terkaya/Arie Pratama

"Kalau kita bilang, UMR Jakarta mah lewat. Itupun sudah bersih dengan fasilitas booth camp, makan, transportasi. Bahkan kalau berprestasi dan achievenya banyak, mereka akan dapat double digit juga," bebernya.

Dengan mendapatkan pendapatan yang tidak sedikit, Wijaya mengatakan Garena tetap memberikan arahan kepada para player untuk menyisihkan uang yang didapat. Entah itu untuk keluarga, bisnis dan lainnya.

"Biar mereka punya banyak sambilan. Sejauh ini ada yang punya tempat kopi, indekos, warnet, dll beragam. Jadi mereka punya bisnis juga di samping itu. Jadi ada passive incomenya," paparnya.

Selanjutnya untuk mengarahkan anak-anak yang ingin mendalami karir dalam e-sports, Wijaya mengatakan pertama-tama harus perlu mengetahui kemampuan dan bakat terlebih dahulu.

"Terutama kalau kita dari orang awam yang masuk ke e-sports, kemampuan dan bakat kita ada di situ atau tidak. Kita mesti coba dulu dari hal-hal kecil, seperti ikut turnamen kecil-kecilan, kita main game menang terus atau tidak, jago atau tidak," ungkapnya.

Jika punya bakat, ikut kejuaraan lokal, regional, dan negara menang terus, mereka patut untuk menekuninya. Sebaliknya, jika tidak ada talenta dan bakat, harus dengan cepat beralih ke bagian lain. Dalam esports, selain jadi atlet, mereka juga bisa beralih ke content creator atau YouTuber game.

"Jadi gak melulu jadi atlet esports, karena ekosistem di sini sangat luas," tukasnya.


(roy/roy) Next Article Dota 2 Update 7.23 Resmi Dirilis, Hadirkan 2 Hero Baru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular