
Potensi Ekspor Game Online Ratusan Juta Dolar, RI Bisa Bikin?

Jakarta, CNBC Indonesia - Game online kini dianggap sebagai bisnis yang menguntungkan. Indonesia memiliki pangsa yang besar dengan gamer yang sangat banyak, namun masih terbatas dalam kemampuan untuk komersialisasi produk game onlinenya.
Padahal, Wakil Menteri Perdagangan menyebut game online sudah menjadi komoditas yang bisa diekspor. Negara lain sudah membuktikannya.
"Korea Selatan memproduksi dan mengekspor game-game online ke mancanegara dan memberikan banyak penghasilan ke negara," kata Jerry dalam Research Talk 2021, Selasa (9/2/21).
Negara bisa meraup penghasilan dari ini dengan adanya transaksi di setiap game online. Caranya ketika gamer ingin memiliki salah satu fitur seperti senjata di game tersebut maka harus bayar. Nilai satu transaksi memang tidak begitu besar, ada yang berada di kisaran Rp. 10 ribu , US$ 1 atau lebih.
Namun, fitur yang tersedia di game tersebut bisa mencapai ratusan, dan jumlah gamer yang memainkannya bisa jutaan orang. Alhasil, potensinya pun triliunan.
"Nilainya luar biasa bisa mencapai puluhan juta dolar dan itu definisi bagaimana ekspor bisa dikembangkan dalam produk digital, itu baru 1 game, bayangkan 2 atau 3 game dan seterusnya, dan itu tentunya lebih praktis, efisien dimana jika kita ekspor produk migas, non migas membutuhkan logistik distribusi dan seterusnya," kata Jerry.
Potensi dari game online memang sangat besar, bahkan komoditas hiburan Korea Selatan yang terkenal yakni KPOP masih kalah jika dibandingkan dengan game online. Dilansir detik.com, CEO Anantarupa Studio Ivan Chen mengatakan ekspor game Korea 11 kali lipat dari K-Pop atau 100 kali lipat dari industri film Korea.
Potensi itu seakan membuktikan bahwa Indonesia perlu menggarap pasarnya sendiri. Jerry menyebut pernah bertemu dengan salah satu creator game online atau e-Sports dari Indonesia, namun skalanya belum besar.
"Kita sebenarnya mampu create ini, tapi isunya komersialisasinya, kapitalisasinya dan tentu promosinya dan saya pikir itu yang bisa dilakukan Kemendag, ini punya banyak tantangan ngga hanya promosi tapi juga regulasi dan saya pikir akan koordinasi tingkat K/L, misalnya Kemenpora, Kemenkominfo dan Kemenparekraf," sebutnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sunsettia Genshin Impact: Di mana Bisa Ditemukan?