Bakar Uang, Startup Bernilai Rp 658 T Ini Terancam Bangkrut

Redaksi, CNBC Indonesia
04 October 2019 11:04
Ekspansi Cepat dan Gagal IPO
Foto: We Work, (We Work.com)
WeWork termasuk startup yang agresif mengembangkan bisnis. Mereka masuk ke banyak negara dalam tiga tahun terakhir. Strategi menggaet pelanggan yang digunakan adalah dengan memberikan diskon besar.

Namun diskon tersebut malah jadi boomerang bagi perusahaan. Pada 2018 perusahaan mencatatkan kerugian hingga US$2,8 miliar. Pada kuartal I-2019 kerugian perusahaan sudah mencapai US$900 juta.


Untuk menyokong ekspansi dan menutupi kekurangan uang tunai, WeWork sempat mendaftarkan diri sebagai calon emiten di bursa AS. Mereka menargetkan dana sebesar US$6 miliar. Dana ini dipakai untuk membayar utang terutama ke perbankan. Setelah IPO WeWork akan kembali mendapatkan utangan dari perbankan sebesar US$3 miliar.

Namun usaha ini kandas. Investor publik tidak menyukai model bisnis dan pengelolaan perusahaan. SoftBank selaku pemegang saham utama menentang rencana IPO dan dikabarkan memimpin 'kudeta' untuk memaksa Adam Neumann mundur, seperti dikutip dari CNBC International.

SoftBank sangat khawatir dengan kebiasaan dan gaya kepemimpinan Adam Neumann. Dia biasa hidup mewah dan mengkonsumsi mariyuana. Membawa minuman beralkohol dalam rapat serta gemar berpesta. Belum lagi Adam Neumann tidak suka dibantah oleh bawahannya.

Hal ini membuat valuasi perusahaan pun turun dari US$47 miliar menjadi US$20 miliar dan WeWork batal IPO. Konsekuensinya rencana pinjaman bank sebesar US$3 miliar tak jadi dikucurkan.


(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular