Fintech Summit and Expo 2019
Darmin: Fintech Perlu Dimajukan Guna Dorong Inklusi Keuangan
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 September 2019 12:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Rasio tabungan (Gross saving ratio) terhadap GDP mencapai 31%. Lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura, China, dan Thailand.
"Angka tersebut moderat, tapi lebih rendah dari Singapura dan China yang mencapai 46%. Serta Thailand yang berada 34%," ujar Darmin saat menjadi pembicara di Fintech Summit di JCC, Senin (23/9/2019).
Oleh karena itu, kata Darmin financial technology (fintech) sangat penting untuk dimajukan guna mendorong inklusi keuangan. Apalagi dengan negara
yang terdiri dari berbagai pulau, sangat perlu dibutuhkan pembayaran yang efisien.
"Apapun juga negara begini besar, pasti lebih memerlukan peranan digital, fintech, dan sebagainya, dan itu sangat cepat membuka akses yang selama ini kita kesulitan. Karena selama ini kita perlu kantor, bank. Ke depan kan gak perlu. Jadi, pasti sangat besar pernananya," tutur Darmin
Inklusi keuangan kata dia juga sudah diatur dalam Keputusan Presiden No. 82/2016 tentang Strategi Nasional untuk Inklusi Keuangan.
Maka dari itu, lanjut Darmin semua seluruh masyarakat perlu dan harus mendapatkan kualitas layanan keuangan yang baik, aman, dan mudah.
Adapun saat ini, Index Inklusi Keuangan di Indonesia berdasarkan data OJK pada 2016 telah mencapai 68,7%. Sementara berdasarkan Findex pada 2017, terbilang rendah, mencapai 48,9%.
"Sementara target Inklusi Keuangan Indonesia pada tahun ini bsia mencapai 75%," tuturnya.
(roy/roy) Next Article Bank Terkendala, OJK Dorong Fintech Ciptakan Inklusi Keuangan
"Angka tersebut moderat, tapi lebih rendah dari Singapura dan China yang mencapai 46%. Serta Thailand yang berada 34%," ujar Darmin saat menjadi pembicara di Fintech Summit di JCC, Senin (23/9/2019).
Oleh karena itu, kata Darmin financial technology (fintech) sangat penting untuk dimajukan guna mendorong inklusi keuangan. Apalagi dengan negara
yang terdiri dari berbagai pulau, sangat perlu dibutuhkan pembayaran yang efisien.
Inklusi keuangan kata dia juga sudah diatur dalam Keputusan Presiden No. 82/2016 tentang Strategi Nasional untuk Inklusi Keuangan.
Maka dari itu, lanjut Darmin semua seluruh masyarakat perlu dan harus mendapatkan kualitas layanan keuangan yang baik, aman, dan mudah.
Adapun saat ini, Index Inklusi Keuangan di Indonesia berdasarkan data OJK pada 2016 telah mencapai 68,7%. Sementara berdasarkan Findex pada 2017, terbilang rendah, mencapai 48,9%.
"Sementara target Inklusi Keuangan Indonesia pada tahun ini bsia mencapai 75%," tuturnya.
(roy/roy) Next Article Bank Terkendala, OJK Dorong Fintech Ciptakan Inklusi Keuangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular