
Soal Kondisi Papua, Kominfo Temukan 500 Ribu URL Hoaks
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 September 2019 19:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan lebih dari 500 ribu URL atau kanal yang sebar kabar palsu (hoaks) tentang kondisi di Papua dan Papua Barat. URL ini sudah ditutup oleh Kominfo.
"Jadi semua sampai 500 ribu [URL] lebih kita kumpulkan, kita minta untuk di take down karena jelas bertentangan, yang paling banyak itu di twitter," ujar Rudiantara di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Asal tahu saja, Kominfo berencana menurunkan wilayah pemblokiran internet di Papua dari sebelumnya berdasarkan Provinsi menjadi setingkat kabupaten/kota.
"Ini sedang kita koordinasikan kabupaten/kota mana saja, malam ini mudah-mudahan sudah ada ini sehingga secara bertahap besok sudah bisa dilakukan, diaktifkan kembali layanan datanya di beberapa kabupaten/kota," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Rudiantara menambahkan dalam penentuan ini Kominfo akan berkordinasi dengan pihak keamanan di Papua dan Papua Barat.
"Kita kan harus antisipasi semuanya, mudah-mudahan positif semua. Kan namanya juga mencegah menangani, dan memulihkan. Nah sekarang kita di beberapa kabupaten kota mudah-mudahan lebih banyak yang dipulihkan dari pada masih dibatasi," ujar Rudiantara.
Kondisi memanas di Papua dan Papua Barat dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan itu memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.
Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.
Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 14 hari Papua tanpa internet seluler.
(roy/roy) Next Article Telkomsel: Gangguan Telepon-SMS di Jayapura Berangsur Pulih
"Jadi semua sampai 500 ribu [URL] lebih kita kumpulkan, kita minta untuk di take down karena jelas bertentangan, yang paling banyak itu di twitter," ujar Rudiantara di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Asal tahu saja, Kominfo berencana menurunkan wilayah pemblokiran internet di Papua dari sebelumnya berdasarkan Provinsi menjadi setingkat kabupaten/kota.
Rudiantara menambahkan dalam penentuan ini Kominfo akan berkordinasi dengan pihak keamanan di Papua dan Papua Barat.
"Kita kan harus antisipasi semuanya, mudah-mudahan positif semua. Kan namanya juga mencegah menangani, dan memulihkan. Nah sekarang kita di beberapa kabupaten kota mudah-mudahan lebih banyak yang dipulihkan dari pada masih dibatasi," ujar Rudiantara.
![]() |
Kondisi memanas di Papua dan Papua Barat dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan itu memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.
Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.
Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 14 hari Papua tanpa internet seluler.
(roy/roy) Next Article Telkomsel: Gangguan Telepon-SMS di Jayapura Berangsur Pulih
Most Popular