
Wiranto Janji Cabut Blokir Internet Papua 5 September, Asal..
Redaksi, CNBC Indonesia
03 September 2019 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto memberikan sinyal pencabutan blokir internet di Papua dan Papua Barat. Blokir bisa dicabut tanggal 5 September 2019 bila kondisi semakin kondusif.
"Tadi saya sudah koordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN hasutan-hasutan sudah hampir gak ada. Tetapi dari informasi yang kita dapat dari analisis prediksi keamanan kita mohon waktu sebentar. Tanggal 5 [September] nanti kalau betul-betul kondusif kita buka kembali internet," ujar Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Wiranto mengungkapkan internet tidak ditutup di sana. Pemerintah hanya melakukan pelemotan atau pengurangan akses yang membuat foto dan gambar tidak bisa dikirimkan.
"Tidak ditutup semua. WhatsApp masih bisa, SMS dan telepon masih bisa," jelasnya.
Wiranto menambahkan keputusan pembatasan akses internet di papua karena adanya kondisi yang membahayakan keamanan nasional di Papua dan Papua Barat.
"Banyak yang campur tangan gunakan kesempatan untuk ikut-ikutan mengacaukan keadaan itu dengan alat-alat media sosial dengan internet. Banyak hoaks, tone negatif, kondisi tidak stabil, berita bohong, hasutan menjadi kacau hingga sulit bagi aparat keamanan menstabilkan daerah itu," jelasnya.
Kondisi memanas di Papua dan Papua Barat dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan itu memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.
Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.
Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 14 hari Papua tanpa internet seluler.
(roy/dru) Next Article Situasi Papua Berangsur Pulih, Tapi Blokir Internet Berlanjut
"Tadi saya sudah koordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN hasutan-hasutan sudah hampir gak ada. Tetapi dari informasi yang kita dapat dari analisis prediksi keamanan kita mohon waktu sebentar. Tanggal 5 [September] nanti kalau betul-betul kondusif kita buka kembali internet," ujar Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Wiranto mengungkapkan internet tidak ditutup di sana. Pemerintah hanya melakukan pelemotan atau pengurangan akses yang membuat foto dan gambar tidak bisa dikirimkan.
Wiranto menambahkan keputusan pembatasan akses internet di papua karena adanya kondisi yang membahayakan keamanan nasional di Papua dan Papua Barat.
"Banyak yang campur tangan gunakan kesempatan untuk ikut-ikutan mengacaukan keadaan itu dengan alat-alat media sosial dengan internet. Banyak hoaks, tone negatif, kondisi tidak stabil, berita bohong, hasutan menjadi kacau hingga sulit bagi aparat keamanan menstabilkan daerah itu," jelasnya.
Kondisi memanas di Papua dan Papua Barat dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan itu memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.
Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.
Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 14 hari Papua tanpa internet seluler.
(roy/dru) Next Article Situasi Papua Berangsur Pulih, Tapi Blokir Internet Berlanjut
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular