Wiranto Buka Peluang Cabut Blokir Internet di Papua, Asal...

Redaksi, CNBC Indonesia
02 September 2019 11:23
Wiranto Buka Peluang Cabut Blokir Internet di Papua, Asal...
Foto: Wiranto (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memberikan sinyal peluang untuk membuka kembali akses internet yang sudah diblokir di Papua dan Papua.

Menko Polhukam Wiranto memastikan akan segera melakukannya. Selain itu, aparat juga akan ditarik jika suasana sudah kondusif.

"Pasti dibuka (internet). Kalau sudah damai untuk apa kita blokir medsos, untuk apa aparat keamanan ribut-ribut atau ramai ke sana. Tapi tunggu dulu (waktunya) karena ini baru mulai tenang," kata Wiranto, seperti dikutip dari Setkab, Senin (2/9/2019).

Wiranto menambahkan berdasarkan laporan yang diterima pemerintah, kini kehidupan sudah mulai berjalan normal.


"Hari ini kita sangat bersyukur, kita mendengar saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat sana sudah damai, sudah tenang, kehidupan mulai berjalan lagi, toko-toko sudah mulai buka," kata Wiranto.

Menko Polhukam mengaku bersyukur dengan perkembangan tersebut, dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga di Papua dan Papua Barat yang memilih tidak perlu berkelahi, tidak perlu anarki, bakar-bakaran.

"Kita bersyukur atas inisiatif Pak Freddy Numberi dan kawan-kawan, Pak Kapolda, Pangdam. Kita semua mencoba menyiarkan, mengabarkan kepada semua masyarakat di seluruh Indonesia bahwa kita semua bersaudara, kita menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya," ucap Wiranto.

Seraya berharap, mudah-mudahan semangat ini terus menyebar sehingga kita segera mendinginkan suasana, kembali kita bersatu padu sebagai bangsa.


Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Asal tahu saja, kondisi memanas di Papua dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asmara mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan Kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan ini memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.

Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.


Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 13 hari Papua tanpa internet seluler.

Pada Kamis Kamis (29/8/2019), kondisi Papua sempat mencekam. Ini setelah massa aksi demonstrasi melakukan aksi perusakan dan pembakaran di sepanjang jalan yang mereka lewati.

Dilansir detik.com, massa membakar mobil hingga melempari gedung pertokoan dan perkantoran. Merespons sikap massa, aparat gabungan dari Polri dan TNI menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. 

Sementara itu, CNNIndonesia melaporkan, gedung Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Jayapura, dibakar peserta pengunjuk rasa. Tak ada korban dalam insiden tersebut.

"Memang benar kantor MRP dibakar, Kamis (29/8/2019), sekitar pukul 14.00 WIT oleh para pendemo," kata anggota MRP Tony Wanggai seperti dikutip dari Antara.

Tony mengatakan, saat ini seluruh anggota MRP sedang berada di luar Papua karena sedang melakukan kunjungan kerja. Kunjungan anggota MRP dibagi empat tim, yakni Makassar, Denpasar, Yogyakarta, dan Manado untuk melihat langsung kondisi mahasiswa asal Papua yang sedang kuliah.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular