
Wiranto Buka Peluang Cabut Blokir Internet di Papua, Asal...
Redaksi, CNBC Indonesia
02 September 2019 11:23

Asal tahu saja, kondisi memanas di Papua dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asmara mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan Kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan ini memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.
Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.
Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 13 hari Papua tanpa internet seluler.
Pada Kamis Kamis (29/8/2019), kondisi Papua sempat mencekam. Ini setelah massa aksi demonstrasi melakukan aksi perusakan dan pembakaran di sepanjang jalan yang mereka lewati.
Dilansir detik.com, massa membakar mobil hingga melempari gedung pertokoan dan perkantoran. Merespons sikap massa, aparat gabungan dari Polri dan TNI menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sementara itu, CNNIndonesia melaporkan, gedung Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Jayapura, dibakar peserta pengunjuk rasa. Tak ada korban dalam insiden tersebut.
"Memang benar kantor MRP dibakar, Kamis (29/8/2019), sekitar pukul 14.00 WIT oleh para pendemo," kata anggota MRP Tony Wanggai seperti dikutip dari Antara.
Tony mengatakan, saat ini seluruh anggota MRP sedang berada di luar Papua karena sedang melakukan kunjungan kerja. Kunjungan anggota MRP dibagi empat tim, yakni Makassar, Denpasar, Yogyakarta, dan Manado untuk melihat langsung kondisi mahasiswa asal Papua yang sedang kuliah.
(roy/roy)
Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT.
Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat. Artinya, hingga kini sudah 13 hari Papua tanpa internet seluler.
Dilansir detik.com, massa membakar mobil hingga melempari gedung pertokoan dan perkantoran. Merespons sikap massa, aparat gabungan dari Polri dan TNI menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sementara itu, CNNIndonesia melaporkan, gedung Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Jayapura, dibakar peserta pengunjuk rasa. Tak ada korban dalam insiden tersebut.
"Memang benar kantor MRP dibakar, Kamis (29/8/2019), sekitar pukul 14.00 WIT oleh para pendemo," kata anggota MRP Tony Wanggai seperti dikutip dari Antara.
Tony mengatakan, saat ini seluruh anggota MRP sedang berada di luar Papua karena sedang melakukan kunjungan kerja. Kunjungan anggota MRP dibagi empat tim, yakni Makassar, Denpasar, Yogyakarta, dan Manado untuk melihat langsung kondisi mahasiswa asal Papua yang sedang kuliah.
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular