Ramai-Ramai Tuding Benny Wenda di Balik Rusuh Papua

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 September 2019 06:53
Benny juga dituding aktif menyebar hoaks soal Papua ke luar negeri.
Foto: Benny Wenda (Screenshot Facebook @bennywenda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Republik Indonesia menuding Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda sebagai pemicu kerusuhan di Papua dan Papua Barat beberapa waktu belakangan. Benny juga dituding aktif menyebar hoaks soal Papua ke luar negeri.

"Mereka provokasi. Seakan kita menelantarkan di sana, seakan melakukan pelanggaran HAM tiap hari," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto dalam keterangan pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9)/2019, dilansir CNN Indonesia.

Benny merupakan salah satu tokoh yang sejak lama memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Indonesia. Dia tinggal di luar negeri, tepatnya di Oxford, Inggris. Benny pun aktif menggalang dukungan internasional dalam menyokong perjuangannya.

Benny pernah menyerahkan petisi yang sudah ditandatangani 1,8 juta orang untuk menuntut referendum kemerdekaan Papua Barat kepada Ketua Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Michelle Bachelet akhir Januari 2019. Ketika itu Benny ikut dalam rombongan delegasi Vanuatu.

Apa yang dilakukan oleh Benny itu, menurut Wiranto, hanya bisa dilawan dengan informasi yang aktual dan benar. Wiranto menegaskan dirinya berusaha meyakinkan negara lain Indonesia serius membangun Papua dan Papua Barat.

"Mana mungkin menelantarkan. Tidak mungkin," kata dia. Benar bahwa Benny Wenda bagian dari konspirasi dari masalah ini. Kita lawan dengan kebenaran dan fakta. Biasanya info menyesatkan dibantah dengan fakta," lanjut Wiranto.



Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko juga membebarkan peran Benny dalam ribut-ribut di Papua dan Papua Barat. Demikian disampaikan Moeldoko kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/9/2019).

"Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu. Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed (keliru), yang gak bener. Itu yang dia lakukan di Australia lah, di Inggrislah," kata Moeldoko.

Menurut dia, permasalahan di Papua dan Papua Barat merupakan persoalan politik. Oleh karena itu, permasalahannya tidak bisa diselesaikan via pendekatan militer.

"Ini juga lebih politik karena dia bergerak di front politik," ujar Moeldoko.

Seperti diketahui, Benny memang berulang kali mendesak dunia internasional untuk bertindak atas situasi terkini di Papua dan Papua Barat. Terbaru, dia menyampaikannya via akun Facebook-nya, Jumat (30/8/2019).

"Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung kami dan perjuangan damai kami untuk menentukan nasib sendiri," kata Benny seperti dilansir CNN Indonesia, Senin (2/9/2019).

Ia juga menyerukan perhatian media internasional untuk menyoroti apa yang saat ini terjadi di Bumi Cenderawasih. Apalagi, menurut Benny, saat ini pemblokiran akses internet dan telepon masih berlangsung.

Lebih lanjut, dia menganggap referendum sebagai satu-satunya jalan untuk menyelesaikan konflik secara damai di Papua.

(miq/sef) Next Article Temui Tokoh Papua, Wiranto: Kita Sepakat Akhiri Ketegangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular