
Menhub Sebut Pernyataan Bos Taksi Malaysia Tak Pantas
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
03 September 2019 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan soal protes yang dilakukannya atas pernyataan Bos taksi Malaysia Shamsubahrin Ismail. Menurut Budi Karya ucapan tersebut tidak pantas.
Budi Karya mengatakan akibat pernyataan tersebut, hubungan diplomasi Indonesia-Malaysia yang baik tiba-tiba terganggu dengan omongan seorang warga negara Malaysia yang mengeluarkan pernyataan tidak pantas.
"Olah karena itu saya perlu koordinasi dengan Ibu Menlu (Retno Marsudi) seperti apa yang harus dilakukan. Saya menyatakan keberatan atas pernyataan itu. Saya minta klarifikasi," ujarnya ketika ditemui di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
"Jadi dalam konteks dia menyatakan kata-kata yang tidak pantas. Secara menyeluruh kita nantinya koordinasi dengan Kemenlu, tindak lanjutnya seperti apa."
Budi Karya Sumadi protes atas pernyataan Shamsubahrin yang menyalahkan pemerintah Indonesia karena memberikan izin Gojek berkembang di Indonesia dan kini mau di bawa masuk ke Malaysia.
Menurutnya ojek oline adalah sebuah kesalahan dan membuat anak muda Malaysia akan bekerja tanpa gaji tetap.
Selain itu, Shamsubahrin juga menyebut Indonesia negara miskin. Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
"Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
Atas pernyataan yang sebut Indonesia miskin, Shamsubahrin Ismail sudah menyatakan permintaan maaf.
(roy/roy) Next Article Imbas Penyekatan PPKM Darurat, Ojol Kesusahan Antar Barang
Budi Karya mengatakan akibat pernyataan tersebut, hubungan diplomasi Indonesia-Malaysia yang baik tiba-tiba terganggu dengan omongan seorang warga negara Malaysia yang mengeluarkan pernyataan tidak pantas.
"Olah karena itu saya perlu koordinasi dengan Ibu Menlu (Retno Marsudi) seperti apa yang harus dilakukan. Saya menyatakan keberatan atas pernyataan itu. Saya minta klarifikasi," ujarnya ketika ditemui di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
![]() |
Budi Karya Sumadi protes atas pernyataan Shamsubahrin yang menyalahkan pemerintah Indonesia karena memberikan izin Gojek berkembang di Indonesia dan kini mau di bawa masuk ke Malaysia.
Menurutnya ojek oline adalah sebuah kesalahan dan membuat anak muda Malaysia akan bekerja tanpa gaji tetap.
Selain itu, Shamsubahrin juga menyebut Indonesia negara miskin. Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
"Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
Atas pernyataan yang sebut Indonesia miskin, Shamsubahrin Ismail sudah menyatakan permintaan maaf.
(roy/roy) Next Article Imbas Penyekatan PPKM Darurat, Ojol Kesusahan Antar Barang
Most Popular