Situasi Kondusif, Kominfo Cabut Blokir Internet Papua Barat

Redaksi, CNBC Indonesia
12 September 2019 05:53
Seluruh wilayah Provinsi Papua Barat di 13 kabupaten/kota sudah dapat mengakses internet sejak Rabu (11/9/2019) pukul 16.00 WIT.
Foto: Infografis/Rusuh Manokwari, Layanan BUMN tetap siaga/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka blokir akses internet di Kota Manokwari dan Kota Sorong karena situasi kondusif. Itu artinya seluruh wilayah Provinsi Papua Barat di 13 kabupaten/kota sudah dapat mengakses internet sejak Rabu (11/9/2019) pukul 16.00 WIT.

Sehari sebelumnya, baru 11 kabupaten yang dibuka layanan data internet secara bertahap sejak dilakukan pembatasan pada 21 Agustus 2019.

Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan untuk wilayah Provinsi Papua, pembatasan layanan data internet masih dilakukan di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

"Pemerintah akan terus memantau situasi dan kondisi keamanan di kedua wilayah tersebut dalam satu atau dua hari ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/9/2019).


Kominfo mengungkapkan dari 29 Kabupaten/kota di wilayah Papua, sebanyak 27 Kabupaten yang sudah dibuka kembali layanan data internet secara bertahap adalah Kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Intan Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak Numfor, Yapen, Sarmi, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nabire, Jayawijaya dan Mimika.
 
"Sebaran informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua terus menunjukkan tren menurun sejak 31 Agustus 2019. Puncak sebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah url mencapai 72.500," ujarnya,

"Distribusi hoaks terus menurun, 42 ribu url di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu url di tanggal 1 September 2019, lalu menurun menjadi 6.060 url hoaks dan hasutan di tanggal 6 September 2019."
 
"Pemerintah kembali mengimbau kita semua untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial, agar proses pemulihan kembali secara total seluruh wilayah Papua dan Papua Barat cepat berlangsung."

Kondisi memanas di Papua dan Papua Barat dipicu oleh penyerangan sekelompok orang ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat ada informasi bahwa mahasiswa tersebut menolak untuk mengibarkan bendera merah putih. Aksi penyerangan itu memicu aksi demonstrasi massa di Papua dan Papua Barat.

Pada Senin (19/8/2019), Kominfo memutuskan melakukan throttling atau perlambatan bandwidth di wilayah Papua pada pukul 13:00 WIT. Akses internet ini kemudian dipulihkan kembali pada pukul 20:30 WIT. Lalu pada Rabu (21/8/2019) Kominfo memutuskan untuk memblokir penuh internet Papua dan Papua Barat.


(roy/roy) Next Article Alasan Menteri Rudiantara Tetap Blokir Internet Papua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular