Wah, China Disebut Rekrut Mata-mata Lewat LinkedIn

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
28 August 2019 17:55
Mata-mata China dikabarkan menggunakan aplikasi LinkedIn untuk merekrut warga asing dalam melakukan aksi spionase.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata-mata China dikabarkan menggunakan aplikasi LinkedIn untuk merekrut warga asing dalam melakukan aksi spionase. LinkedIn merupakan satu-satunya aplikasi asal AS yang tidak diblokir di China.

Menurut sumber The New York Times, sasaran utama mereka adalah para akademisi dan orang-orang di luar China yang baru saja resign dari kantor pemerintahan, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (28/8/2019).


Salah satu modus yang digunakan dengan berpura-pura menjadi headhunter korporat. Mereka kemudian menawarkan untuk membiayai perjalanan ke China untuk melakukan wawancara kerja lebih lanjut serta berkonsultasi.

Seorang juru bicara LinkedIn, Nicole Leverich mengatakan kepada Times, perusahaan secara proaktif menemukan dan menghapus akun palsu.

Wah, China Disebut Rekrut Mata-mata Lewat LinkedInFoto: Infografis/Cari Kerja di LinkedIn/Arie Pratama

"Kami menegakkan kebijakan, yang sangat jelas, 'Pembuatan akun palsu atau kegiatan penipuan dengan maksud untuk menyesatkan atau berbohong kepada anggota kami merupakan pelanggaran terhadap ketentuan layanan kami'," ujarnya.

Mengenai masalah perekrutan untuk kegiatan spionase, LinkedIn menolak berkomentar lebih lanjut.


The New York Times bukan media pertama yang melaporkan aksi tersebut. Tahun lalu, Reuters melaporkan soal peringatan dari pejabat intelijen dan penegakan hukum AS akan adanya aktivitas 'super agresif' China di platform LinkedIn.

Mata-mata China mungkin bukan satu-satunya yang melakukan upaya rekrutmen di LinkedIn, tetapi mereka tampaknya yang paling aktif, menurut laporan Times.




(roy/roy) Next Article Benci Tapi Butuh, Trump Kembali Tunda Sanksi Tegas ke Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular