Fokus Menengah ke Bawah, Ini Bedanya LinkAja dan Kompetitor

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
04 July 2019 13:44
Dompet digital (e-wallet) LinkAja resmi diluncurkan Minggu (30/6/2019) pekan lalu.
Foto: LinkAja Sasar Pengguna Unbankable (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia- Dompet digital (e-wallet) LinkAja resmi diluncurkan Minggu (30/6/2019) pekan lalu. Aplikasi dompet digital yang dimiliki PT Fintek Karya Nusantara (fintech) ini mengklaim memiliki perbedaan dibanding pemain dompet digital yang sudah ada lebih dulu.

Chief Executive Officer (CEO) LinkAja Danu Wicaksana menjabarkan layanan-layanan yang dimiliki LinkAja berbeda dengan layanan dompet digital lain. LinkAja sebagai pemain baru akan banyak menyasar kebutuhan esensial masyarakat sehari-hari bukan hanya pemenuhan kebutuhan gaya hidup.


"Kita melayani pembayaran small denom airtime. [Pembelian] pulsa yang paling dicari masyarakat menengah ke bawah. Bukan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu. Denom paling available Rp 10 ribu yang harganya stabil," kata Danu di Kantor LinkAja, Kamis (4/7/2019).

Danu menjelaskan ada e-money GoPay yang dimiliki GoJek sudah memiliki kegunaan utama sendiri, yakni ride sharing, pengiriman makanan, dan retail merchant. Begitu juga dengan OVO yang melayani pembayaran e-commerce (Tokopedia).

LinkAja, lanjut Danu, akan banyak melayani transportasi publik, seperti Kereta Api Indonesia (KAI), Commuter Line, Light Rail Transit (LRT) Palembang, Mass Rapid Transit (MRT), TransJakarta, dan jalan tol.

"Ini semua ekosistem yang kita lihat di LinkAja. Kita bisa masuk ke transportasi. Untuk jasa marga masih in progress. Tapi ada juga yang sudah terealisasi bukan hanya food and beverage," jelas Danu.

Di sisi lain, LinkAja juga akan melayani pembelian bahan bakar minyak (BBM) dan LPG. Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pertamina untuk transaksi non-tunai di SPBU dan SPBG.

"Kita sedang koordinasi dengan Pertamina untuk pastikan penggunaan non-cash di SPBU dan SPBG. Kita juga bis atracking siapa yang membeli barang-barang yang subsidi (premium dan LPG 3kg)," ungkap Danu.


Meski berbeda, sama seperti sistem payment yang lainnya, LinkAja juga melayani pembayaran retail merchant dengan jumlah 150 outlet. LinkAja tengah mengkoordinasikan mesin-mesin electronic data capture (EDC) milik bank Himbara agar bisa terintegrasi dengan LinkAja.

"Ini sama dengan payment lain. Dulu tidak sebanyak ini. Kita sedang integrasikan EDC bank-bank negara ke LinkAja. EDC Bank Mandiri kita sedang progress hampir 2.000 EDC Himbara satu-satu kita upgrade sehingga footprint dari merchant kita bertambah." papar Danu.
(dob/dob) Next Article Beli Tiket Citilink Pakai LinkAja, Paket Internet Jalan Terus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular