Peluncuran Laptop Baru Huawei Batal Gara-gara Sanksi AS

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
13 June 2019 12:08
Raksasa teknologi China, Huawei, telah membatalkan peluncuran laptop barunya sebagai akibat dari larangan berbisnis dengan pemasok Amerika Serikat (AS).
Foto: Pasangan menonton konten di smartphone dekat toko Huawei di Beijing. (AP Photo/Ng Han Guan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi China, Huawei, telah membatalkan peluncuran laptop barunya sebagai akibat dari larangan berbisnis dengan pemasok Amerika Serikat (AS).

Ini adalah peluncuran produk pertama yang dibatalkan perusahaan setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam yang membatasi aksesnya terhadap teknologi AS.

Richard Yu, CEO divisi konsumen Huawei, mengatakan kepada CNBC International bahwa perusahaan sebelumnya telah berencana meluncurkan produk baru untuk seri Matebook-nya tanpa memberikan tanggal. Namun, rencana itu harus ditunda untuk waktu yang belum ditentukan

Ia mengatakan blacklist tersebut adalah penyebab pembatalan itu.

"Kami tidak dapat memasok PC," kata Yu. Ia menambahkan bahwa situasi itu sangat disayangkan, dilansir dari CNBC International, Kamis (13/06/2019).


Ketika ditanya apakah laptop tersebut bisa diluncurkan di waktu yang akan datang, Yu mengatakan hal itu tergantung pada berapa lama blacklist itu berlaku. Dia mengakui bahwa jika Huawei berada dalam daftar hitam untuk waktu yang lama, laptop tersebut tidak akan dapat diluncurkan.

Huawei mengandalkan teknologi AS untuk sebagian besar produk konsumennya. Matebook X Pro-nya yang masuk dalam top-of-the-range menjalankan sistem operasi Microsoft Windows dan menggunakan chip dari Intel.

Raksasa telekomunikasi itu telah mengambil langkah-langkah untuk mencoba mengurangi dampak dari daftar hitam itu, termasuk menimbun komponen-komponen utama sebelum sanksi berlaku. Perusahaan juga telah bekerja menggunakan sistem operasinya sendiri, yang Yu katakan dapat diluncurkan pada awal tahun ini di China.

Huawei memang merancang prosesor inti untuk smartphone-nya, tetapi masih mengandalkan teknologi Amerika untuk bagian lain dari perangkat tersebut.

Bisnis terbesar Huawei secara tradisi adalah menjual peralatan jaringan. Tetapi, pada 2018, bisnis konsumen, yang meliputi smartphone, laptop, dan perangkat yang dapat digunakan, adalah divisi terbesar berdasarkan pendapatannya.

Peluncuran Laptop Baru Huawei Batal Gara-gara Sanksi ASFoto: Huawei (REUTERS/Stringe)

Sementara sebagian besar pendapatan konsumen Huawei digerakkan oleh smartphone, Yu mengatakan ingin menjadi salah satu pembuat PC terbesar di dunia.

Smartphone Huawei tampaknya belum terpengaruh, tetapi para ahli telah memperingatkan bahwa pemblokiran akses terhadap teknologi AS dapat membahayakan perusahaan.

Pada Selasa, Shao Yang, seorang pejabat di divisi konsumen Huawei, mengatakan perusahaan akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diprediksikan untuk mewujudkan ambisinya menjadi pemain smartphone terbaik di dunia.

Saat ini, Huawei berada di tempat kedua, setelah Samsung.

Saksikan video mengenai Huawei yang jadi ancaman keamanan AS berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Sempat Menghilang, Laptop Huawei Kembali Dijual Microsoft

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular