Go-Car Tak Untung, Ternyata Ini yang Jadi Mesin Uang Gojek

Roy Franedya, CNBC Indonesia
31 May 2019 10:43
Gojek menyatakan tidak perlu mencetak laba dari bisnis Go-Car ketika perusahaan go public atau initial public offering (IPO)
Foto: Infografis/Deretan Investor Asing Gojek/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Gojek menyatakan tidak perlu mencetak laba dari bisnis Go-Car ketika perusahaan go public atau initial public offering (IPO). Alasannya, Gojek berencana menjadikan bisnis Go-Food dan Go-Pay sebagai mesin pencetak uang bagi perusahaan.

"Aset yang paling kuat dari Gojek adalah kami belum perlu [bisnis] berbagi tumpangan roda empat menjadi profitable," ujar CEO Gojek Nadiem Makarim dalam wawancara Eksklusif dengan Nikkei Asian Riview dan dilansir CNBC Indonesia, Jumat (31/5/2019).


"[Bisnis] ride hailing ... mewakili kurang dari seperempat dari total gross merchandise value [kami]. Makanan semakin besar, pembayaran bahkan lebih besar lagi."

"Kami membangun bisnis kami dengan asumsi [bisnis] ride-hailing pada titik impas (break even)," tambah Nadiem Makariem untuk menggambarkan skenario 'awal' perusahaan.

Nadiem Makarim, CEO Gojek (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)

"Jadi jika kami mencapai profitabilitas" di bisnis ride-hailing ketika Gojek IPO, Nadiem menambahkan, itu adalah 'skenario optimistis'.

Nadiem Makarim menambahkan Go-Ride adalah komponen penting bagi bisnis Gojek, bukan karena bisnis ini menghasilkan uang bagi perusahaan, Go-Ride merupakan layanan yang paling sering digunakan dan menarik banyak pengguna ke aplikasi serta memberikan pendapatan yang konstan bagi dua juga mitra driver.


Sayang Nadiem Makarim menolak memberi tahu kapan Gojek akan mencapai profitabilitas. Semua pendapatan perusahaan akan diinvestasikan kembali ke dalam pertumbuhan bisnis untuk merebut pasar yang ada.

Asal tahu saja, Gojek disokong oleh beberapa investor kelas kakap seperti Google, Tencent, hingga KKR. CB Insights melaporkan Gojek sudah memiliki valuasi US$10 miliar yang membuatnya berhak mendapat gelar decacorn.


Selain bisnis pengantaran manusia, Gojek telah melakukan diversifikasi bisnis ke lebih dari selusin layanan termasuk pengiriman dan pembayaran makanan, yang menurut perusahaan transaksinya masing-masing mencapai US$ 2miliar dan US$6,3 miliar per tahun.

Simak video perjalanan pengembangan bisnis Gojek di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/dob) Next Article Mengintip Besaran Kontribusi Go-Food & Go-Pay ke Gojek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular