Blokir Wikipedia, Pemerintah Turki Diseret ke Meja Hijau

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
24 May 2019 14:48
Wikipedia mengajukan petisi ke pengadilan hak asasi manusia atas pelarangan situsnya di Turki selama dua tahun terakhir.
Foto: REUTERS/Kemal Aslan
Jakarta, CNBC Indonesia - Wikipedia mengajukan petisi ke pengadilan hak asasi manusia atas pelarangan situsnya di Turki selama dua tahun terakhir.

Pada Kamis (24/5/2019), The Wikimedia Foundation, lembaga nirlaba induk Wikipedia, mengatakan mereka meminta Pengadilan HAM Eropa untuk mencabut larangan Turki tersebut. Wikimedia Foundation mengatakan mereka melakukan ini demi membela "pengetahuan dan kebebasan berekspresi sebagai hak dasar bagi setiap orang."

Pemerintah Turki melarang Wikipedia pada April 2017 sebagai bagian dari upaya membatasi pendapat yang berbeda.

"Wikipedia adalah sumber daya global yang setiap orang dapat secara aktif menjadi bagian dari pembentukannya," kata Katherine Maher direktur eksekutif Yayasan Wikimedia, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNET.


"Melalui proses penulisan dan penulisan ulang kolektif ini, dan debat, Wikipedia menjadi lebih bermanfaat, lebih komprehensif, dan lebih representatif," tambahnya

Wikimedia berpendapat bahwa pemblokiran Wikipedia "melanggar kebebasan dasar, termasuk hak atas kebebasan berekspresi."

Salah satu pendiri Wikipedia, Jimmy Wales juga ikut membuat cuitan tentang petisi tersebut dengan mengatakan: "Sedih karena harus jadi seperti ini. Pengetahuan adalah hak asasi manusia yang mendasar, jadi kami akan terus bergerak maju sampai kami menang."

Blokir Wikipedia, Pemerintah Turki Diseret ke Meja HijauPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Cem Oksuz/Presidential Palace/Handout via REUTERS)

Sebelumnya, Wikimedia Foundation mengatakan telah mencoba untuk mencabut blokir dengan mengambil tindakan hukum di pengadilan Turki.

Mereka telah melakukan pembicaraan dengan otoritas Turki dan meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak global dari blokir tersebut. Tetapi upaya itu tidak berhasil.
(prm) Next Article Pendiri Wikipedia Kritik 'Keculasan' Facebook & Twitter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular