CNBC Indonesia VIP Forum

Direktur Bukopin: Bank Bisa Kolaborasi dengan P2P Lending

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
09 May 2019 16:48
Rivan Purwantono Direktur Konsumer Bukopin menyatakan perbankan bisa berkolaborasi dengan fintech.
Foto: Direktur Konsumer Bukopin, Rivan A. Purwantono dalam acara CNBC Indonesia VIP Forum bertajuk "Banking & Fintech: Inovasi dan Peran Digital Dorong Inklusi Keuangan". di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (9/5/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menjamurnya perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending dinilai bukan menjadi ancaman bagi industri perbankan. Rivan Purwantono Direktur Konsumer Bukopin menyatakan perbankan bisa berkolaborasi dengan fintech.
"Semua fintech yang maju tidak mungkin maju sendiri. Kolaborasi harus dilakukan, fintech bukan masalah bagi industri perbankan," kata Rivan dalam acara VIP Forum Banking & Fintech CNBC Indonesia, Kamis (9/5/2019).
Rivan memberi contoh, saat aplikasi Tanihub dikembangkan, Bank Bukopin turut terlibat dalam membangun komunitas. Pada saat itu, Bank Bukopin juga terlibat dalam memunculkan ide baru dan berpartisipasi.
Rivan menegaskan perbankan tidak bermasalah dengan kehadiran fintech di Indonesia. Lompatan-lompatan yang dilakukan fintech justru lebih menyasar pada masyarakat yang belum terlayani oleh perbankan.
"Ini kan lompatan P2P lending yang memang tidak tersentuh perbankan. Kita punya pengalaman di public service yang mengelola pembayaran listrik, hari ini menganggap kita leader di situ," jelasnya.
Dengan pengalaman Bank Bukopin di segmen tersebut, lanjut Rivan, Bank Bukopin mengembangkan teknologi. "Apapun bisnis tidak jadi masalah, begitu pun P2P lending. Kami pun turut gerakan 1.000 startup, bagaimana terlibat memberikan edukasi kepada mereka," tuturnya.
Rivan meyakini dengan adanya kolaborasi maka tidak akan terjadi kanibalisme. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap akan menempatkan bank sebagai lembaga intermediatery.
"Sampai dengan hari ini, sama pada saat kita bicara industri finance tak hanya biaya kendaraan, karena segmennya berbeda. Ini yang kita yakini, kolaborasi," ujarnya.
Dengan berkolaborasi maka akan menciptakan ekosistem yang bagus. "Selama menyadari kolaborasi menjadi kekuatan maka kanibalisme tidak akan terjadi." tandasnya.



(hps/hps) Next Article Rudiantara: Kontribusi Gojek Besar, Kalau Ditutup Apa Jadinya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular