
Kinerja Memuaskan, Market Cap Apple Dekati US$1 T Lagi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 May 2019 14:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham Apple Inc melonjak hampir 5%, Rabu (1/5/2019), dan mendorong valuasi pasar produsen iPhone itu kembali mendekati US$1 triliun (Rp 14.256 triliun).
Melonjaknya harga saham raksasa teknologi itu terjadi karena laporan kuartalan perusahaan memuaskan dan proyeksi optimis perusahaan ke depannya membawa angin segar bagi investor yang telah dibuat cemas oleh penurunan penjualan iPhone.
Apple telah bersaing dengan Microsoft Corp dan Amazon.com untuk menjadi perusahaan AS dengan valuasi tertinggi karena ketiganya sudah pernah melewati batas kapitalisasi pasar US$1 triliun.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, itu pertama kali menembus valuasi triliunan dolar pada Agustus tahun lalu. Tetapi kapitalisasi pasarnya kembali turun karena ada penurunan penjualan di iPhone keluaran terbarunya, terutama di China yang merupakan pasar smartphone terbesar di dunia.
Saham Apple ditutup naik menjadi 4,91% pada Rabu menjadikan valuasinya mencapai sekitar US$969 miliar, berdasarkan harga saham yang diperdagangkan pada 22 April.
Hal itu membuat valuasinya melampaui Amazon dan berada tepat di belakang Microsoft, dengan kapitalisasi pasar US$980 miliar.
Meskipun penjualan iPhone turun 17% pada kuartal kedua fiskal, namun pendapatan layanan perusahaan mengalahkan ekspektasi Wall Street dan hasil kuartal ketiganya diperkirakan akan baik juga.
Apple melakukan pembelian kembali sahamnya senilai rekor US$24 miliar selama kuartal tersebut. Pembelian kembali tahun lalu mencapai US$70 miliar atau sekitar lima kali lipat dari pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan.
Setidaknya delapan broker menaikkan target harga mereka di bursa setelah laporan Apple, di mana Jefferies membuat langkah paling agresif dengan menaikkan targetnya sebesar US$50 menjadi US$210.
"Apple melaporkan hasil di kuartal Maret yang bersih dan prospek kuartal Juni yang bullish dengan latar belakang sentimen negatif investor yang membuat saham bergerak lebih tinggi," kata analis Morgan Stanley, mengutip Reuters.
Analis mengatakan permintaan iPhone di China semakin baik karena Apple memangkas harganya, meningkatkan program pembiayaan perangkatnya dan mendapat manfaat dari dialog perdagangan yang membaik antara Amerika Serikat dan China.
Sebanyak 21 analis merekomendasikan untuk membeli saham Apple, sementara 18 analis memberikan penilaian netral, dan dua analis merekomendasikan untuk menjual sahamnya, menurut data Refinitiv, Rabu. Keseluruhan penilaian Apple di kalangan analis sejalan dengan hasil penilaian American International Group dan Berkshire Hathaway.
(prm) Next Article Apple Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Nilai Rp 34.929 T
Melonjaknya harga saham raksasa teknologi itu terjadi karena laporan kuartalan perusahaan memuaskan dan proyeksi optimis perusahaan ke depannya membawa angin segar bagi investor yang telah dibuat cemas oleh penurunan penjualan iPhone.
Apple telah bersaing dengan Microsoft Corp dan Amazon.com untuk menjadi perusahaan AS dengan valuasi tertinggi karena ketiganya sudah pernah melewati batas kapitalisasi pasar US$1 triliun.
Saham Apple ditutup naik menjadi 4,91% pada Rabu menjadikan valuasinya mencapai sekitar US$969 miliar, berdasarkan harga saham yang diperdagangkan pada 22 April.
Hal itu membuat valuasinya melampaui Amazon dan berada tepat di belakang Microsoft, dengan kapitalisasi pasar US$980 miliar.
Meskipun penjualan iPhone turun 17% pada kuartal kedua fiskal, namun pendapatan layanan perusahaan mengalahkan ekspektasi Wall Street dan hasil kuartal ketiganya diperkirakan akan baik juga.
Apple melakukan pembelian kembali sahamnya senilai rekor US$24 miliar selama kuartal tersebut. Pembelian kembali tahun lalu mencapai US$70 miliar atau sekitar lima kali lipat dari pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan.
Setidaknya delapan broker menaikkan target harga mereka di bursa setelah laporan Apple, di mana Jefferies membuat langkah paling agresif dengan menaikkan targetnya sebesar US$50 menjadi US$210.
![]() |
"Apple melaporkan hasil di kuartal Maret yang bersih dan prospek kuartal Juni yang bullish dengan latar belakang sentimen negatif investor yang membuat saham bergerak lebih tinggi," kata analis Morgan Stanley, mengutip Reuters.
Analis mengatakan permintaan iPhone di China semakin baik karena Apple memangkas harganya, meningkatkan program pembiayaan perangkatnya dan mendapat manfaat dari dialog perdagangan yang membaik antara Amerika Serikat dan China.
Sebanyak 21 analis merekomendasikan untuk membeli saham Apple, sementara 18 analis memberikan penilaian netral, dan dua analis merekomendasikan untuk menjual sahamnya, menurut data Refinitiv, Rabu. Keseluruhan penilaian Apple di kalangan analis sejalan dengan hasil penilaian American International Group dan Berkshire Hathaway.
(prm) Next Article Apple Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Nilai Rp 34.929 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular