Kisah Amazon yang Memilih Hengkang dari Pasar China

Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 April 2019 19:33
Kisah Amazon yang Memilih Hengkang dari Pasar China
Foto: Amazon (REUTERS/ Abhishek N. Chinnappa)
Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon.com Inc memutuskan untuk meninggalkan pasar marketplace China. Pilihan ini dibuat setelah bertahun-tahun kesulitan mengembangkan bisnis di negeri tirai bambu ini.

"Kami memberi tahu seller bahwa kami tidak akan lagi mengoperasikan marketplace Amazon.cn dan kami tidak akan lagi menyediakan layanan penjual di Amazon.cn efektif 18 Juli," kata Amazon dalam sebuah pernyataan, Financial Times melaporkan dan dikutip CNBC International, Kamis (18/4/2019).


"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah mengembangkan bisnis ritel online China kami untuk menggenjot penjualan lintas-batas, dan sebagai gantinya kami telah melihat respons yang sangat kuat dari pelanggan Tiongkok."

"Permintaan mereka akan barang-barang otentik berkualitas tinggi dari seluruh dunia terus tumbuh pesat, dan mengingat kehadiran global kami, Amazon berada pada posisi yang tepat untuk melayani mereka."

Pelanggan di Tiongkok masih akan dapat membeli barang-barang dari AS, Jerman, dan Jepang melalui situs Amazon global yang lebih fokus pada penjualan antar negara. Bisnis cloud Amazon masih tetap beroperasi di China.

Simak video deretan orang terkaya di muka bumi di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

Amazon masuk ke pasar China pada tahun 2004 setelah akuisisi Joyo, situs belanja onlin China. Joyo berganti nama menjadi Amazon China pada 2011.

Pada awalnya, Amazon menikmati kesuksesan karena pangsa pasarnya terus berkembang. lembaga riset iResearch mencatat pada 2011-2012 pangsa pasar Amazon China mencapai 15% lebih.

Kesuksesan ini dikarenakan Amazon memiliki reputasi menjual produk yang asli dan mendapat kepercayaan Amazon. Berbanding terbalik dengan Alibaba dan e-commerce lainnya yang membiarkan barang palsu dijual di situsnya.

Namun, pemerintah China melakukan tindakan tegas pada barang palsu. Pemerintah melarang penjualan barang palsu di situs e-commerce. Hal ini menggerus pasar Amazon.

Faktor lainnya adalah persaingan. Amazon menghadapi tantangan yang besar dari pemain besar seperti JD.com dan Alibaba yang mengantarkan barang lebih cepat ke tangan konsumen. Amazon juga menghadapi persaingan ketat dari e-commerce kecil seperti Pindoudou dan VIP.com.

Di China, Amazon juga tak terlalu agresif menebar diskon. Padahal Alibaba dan JD.com sangat aktif berpromosi bahkan menyelenggarakan Single Day yang dilakukan pada 11 November setiap tahun.

Kini, lembaga riset Analysys menghitung pangsa pasar Amazon sudah anjlok kurang dari 1% di China.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular