Pantaskah RI Marah Karena Gojek Rekrut Insinyur dari India?

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
11 April 2019 16:03
Indonesia masih kekurangan tenaga kerja di bidang teknologi. Akhir 2030 Indonesia butuh 9 juta tenaga ahli teknologi digital.
Foto: Festival Go-Food di Jakarta, Indonesia, 27 Oktober 2018. Gambar diambil 27 Oktober 2018. REUTERS / Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Perekembangan teknologi dan ekonomi digital telah menciptakan lapangan pekerjaan baru. Namun di saat yang sama, perkembangan ini menciptakan pengangguran karena kemampuan yang dimiliki tidak relevan lagi dengan kebutuhan industri.

Menurut Lis Sutjiiati, Special Advisory Staff to The Minister for Ministry Priority Programs Management & Digital Economy Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), masalah di Indonesia adalah lulusan universitas tidak cock dengan permintaan industri.


Lis Sutjiati menerangkan 51,5% pekerja di Indonesia tidak memiliki kualifikasi yang mumpuni untuk bidang teknologi, 40% yang cocok dan hanya 8,5% saja yang memiliki kualifikasi di atas rata-rata. 

"Di tahun 2030, kebutuhannya 9 juta tenaga kerja semi dan skilled worker. Artinya tiak tahun kita membutuhkan 600.000 orang," jelasnya dalam acara Digital Industry Job Fair di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).

Adanya kekurangan ini, lanjut Lis Sutjiati menjadi alasan startup ride hailing (berbagi tumpangan) Gojek memilih untuk merekrut tenaga ahli dari India. Saat ini Gojek telah memiliki 200 lebih engineer bidang teknologi yang ada di Bengalore, India.

"Jadi jangan marah Gojek ngambil dari India, karena Indonesia masih kurang (ketersediaan tenaga kerja)," tambahnya.

Untuk mengejar ketertinggalan, Lis mengatakan pemerintah telah menyediakan digital talent scholarship atau program beasiswa digital untuk pelajar. Targetnya 2019 ini akan ada 25.000 yang di saring dan 20.000 yang lulus. Saat ini, sudah ada 1.000 yang mendapatkan beasiswa.

Membahas tentang program tersebut, Ia mengatakan pemerintah menggunakan model PPP (Public Private Partnership) dan telah bekerjasama dengan perusahaan IBM, Cisco, AWS untuk membuat kurikulum serta sekitar 28 universitas untuk membangun ini dengan menyediakan guru-gurunya.

Saksikan video Gojek Jadi Decacorn

[Gambas:Video CNBC]



(roy/dru) Next Article Jokowi Cari 9 Juta Jago Komputer, Siapa Minat Daftar?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular