Bisnis GrabFood Terus Meroket, Apa Rahasianya?

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
29 March 2019 14:48
GrabFood sudah ada di 6 negara dengan pertumbuhan 65x lipat sampai Des 2018.
Foto: Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia paparkan Perkembangan Bisnis GrabFood di Indonesia di Oval Atrium - Epicentrum Walk, Rasuna Epicentrum Superblock, Kuningan (CNBC Indonesia/Bernhart Farras)
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu produk dari perusahaan rintisan (startup) super app Grab dengan GrabFood melalui 2018 dengan kinerja positif.

Saat ini GrabFood telah tersedia di 178 kota di Indonesia dengan volume pengiriman yang tumbuh hampir 10 kali lipat dalam periode Desember 2017 hingga Desember 2018. 

Demikian disampaikan Ridzki Kramadibrata, President Director Grab Indonesia, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Berbicara mengenai super app, Grab tidak hanya menyediakan layanan berbagi tumpangan yang merupakan leading brand dari perusahaan ini. Grab sudah melebar hingga streaming video bekerja sama dengan Hooq, Grab Fresh, e-payment dengan OVO dan beberapa fitur lainnya.

"Dengan kombinasi transportasi dan e-payment ini membantu bisnis delivery makanan GrabFood," tambahnya. "Mempermudah dari logistik dan pembayaran."


Pada Januari 2018 GrabFood telah tersedia di 13 kota dan sekarang sudah ada di 178 kota. Menurut Ridzki, hal ini dapat terjadi karena Grab memiliki rahasia perusahaan yang sangat memperhatikan teknologi.

"Teknologi harus mumpuni agar diminati masyarakat, kita punya 7 research and development center di seluruh dunia," ujarnya. "Mulai dari Seattle, Beijing, Jakarta dan negara lainnya. Ini yang menjadikan kita unggul."

Bisnis GrabFood Naik 65 Kali Lipat Dalam Setahun, Rahasianya?Foto: Grab Paparkan Perkembangan Bisnis GrabFood di Indonesia di Oval Atrium - Epicentrum Walk, Rasuna Epicentrum Superblock, Kuningan. (CNBC Indonesia/Bernhart Farras)

Ridzki menjelaskan bahwa kecepatan juga menjadi perhatian yang luar biasa untuk Grab, dari teknologi sampai training sudah dilakukan untuk mengantar dan menerima pesanan dengan cepat. Pilihan produk juga diperbanyak dan sesuai dengan yang diminati pengguna lokal.

Secara spesifik Grab dapat meraih hal ini karena kecepatan dan kualitas. Ridzki mengaku bahwa kebanyakan pelanggan orang memesan GrabFood ketika hangry (hunger dan angry) atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia: marah dan lapar.

"Untuk itu kita perhatikan untuk mengantar makanan dengan kualitas yang baik, kita sediakan tas khusus untuk pengantar makanan yang bukan hanya sekedar tas karena insulated (tetap panas) dan ada kompartemen untuk menaruh minuman agar saat dingin tetap dingin," kata Ridzki. "Tas ini juga bisa di ekspansi kiri, kanan dan atas."


(roy/roy) Next Article Grab Gelontorkan Rp 3,9 T untuk GrabForGood

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular