
Startup
Strategi DANA Jegal OVO & GoPay di Pembayaran Digital
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
27 February 2019 15:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Di kala platform dompet digital (e-wallet) sibuk melakukan 'bakar uang' untuk mengakuisisi pelanggan, perusahaan e-wallet DANA mengaku enggan menggunakan strategi tersebut. CEO DANA Vincent Iswara mengatakan, pihaknya lebih memilih untuk memberikan value proposition jangka panjang ketimbang promosi jangka pendek.
"[promo] it's one of the fastest way, not necesarry the best ya, karena kita jangan sampai memanjakan kostumer. Kita melihat konsumen ini number one, tapi kita harus lihat bahwa apa pain point yang customer alami?" kata Vincent dalam program Profit di CNBC Indonesia, Rabu (27/2/2019).
Vincent melanjutkan, mulanya memang kostumer harus diperkenalkan dengan aplikasi DANA supaya konsumen bisa lihat apakah aplikasi ini memenuhi kebutuhan mereka. Jika mereka sudah merasa cocok dengan aplikasi ini maka mereka akan merasa benefitnya akan lebih banyak setelah itu.
Ke depannya, lanjut Vincent, DANA akan memberikan promosi atau insentif namun hal itu bersifat umum, sama seperti saat consumer goods meluncurkan produk-produk. Itu jadi salah satu strategi marketing dengan cara advertisement.
"Tapi dalam jangka lama produk kita sendiri sudah harus solve pain point, jadi tidak cuma promosi yang menjadi the solution, tapi value proposition yang jadi solution," ungkapnya.
Pain point kostumer sebenarnya, kata Vincent, kostumer ingin tidak membawa dompet untuk bertransaksi. Transaksi cukup dilakukan dengan menggunakan smartphone. Sehingga, DANA berusaha untuk melihat bahwa value proporsition itu adalah bagaimana DANA bisa mengganti dompet dengan mobile payment.
"Yang kedua bagaimana mereka bisa merasa lebih aman. Keamanan itu sangat penting. Bahwa data privasi bisa kita jaga dengan baik. Supaya mereka [data] itu tidak leaked-out itu yang jadi longer time propotition." pungkasnya.
Saksikan video tentang rencana DANA kembangkan bisnis di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article OVO Masuk, RI Kini Punya 5 Startup Unicorn?
"[promo] it's one of the fastest way, not necesarry the best ya, karena kita jangan sampai memanjakan kostumer. Kita melihat konsumen ini number one, tapi kita harus lihat bahwa apa pain point yang customer alami?" kata Vincent dalam program Profit di CNBC Indonesia, Rabu (27/2/2019).
Vincent melanjutkan, mulanya memang kostumer harus diperkenalkan dengan aplikasi DANA supaya konsumen bisa lihat apakah aplikasi ini memenuhi kebutuhan mereka. Jika mereka sudah merasa cocok dengan aplikasi ini maka mereka akan merasa benefitnya akan lebih banyak setelah itu.
"Tapi dalam jangka lama produk kita sendiri sudah harus solve pain point, jadi tidak cuma promosi yang menjadi the solution, tapi value proposition yang jadi solution," ungkapnya.
Pain point kostumer sebenarnya, kata Vincent, kostumer ingin tidak membawa dompet untuk bertransaksi. Transaksi cukup dilakukan dengan menggunakan smartphone. Sehingga, DANA berusaha untuk melihat bahwa value proporsition itu adalah bagaimana DANA bisa mengganti dompet dengan mobile payment.
"Yang kedua bagaimana mereka bisa merasa lebih aman. Keamanan itu sangat penting. Bahwa data privasi bisa kita jaga dengan baik. Supaya mereka [data] itu tidak leaked-out itu yang jadi longer time propotition." pungkasnya.
Saksikan video tentang rencana DANA kembangkan bisnis di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article OVO Masuk, RI Kini Punya 5 Startup Unicorn?
Most Popular