
e-Commerce
India Berencana Batasi 'Gerak' Toko Online Asing, RI Kapan?
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
26 February 2019 12:10

Sebagian besar masyarakat India mengakases internet melalui smartphone. Negara ini telah menjadi target perusahaan teknologi global untuk memperoleh pengguna baru layanan mereka dan mengumpulkan data demografis tentang perilaku online serta kebiasaan belanja.
Pembuat kebijakan mengatakan dalam draf bahwa tanpa akses big data yang dihasilkan di India, bisnis lokal tidak akan dapat menciptakan produk digital bernilai tambah. Perusahaan teknologi dalam negeri, kata mereka, akan "hanya memproses pekerjaan data outsourcing."
Saat ini, hanya segelintir perusahaan yang dapat mendominasi ekonomi digital dengan mengeksploitasi keunggulan penggerak pertama dalam masyarakat berbasis data, kata mereka.
"Dengan tidak memberlakukan pembatasan pada aliran data lintas batas, India sendiri akan menutup pintu bagi penciptaan produk digital bernilai tinggi di negara ini," kata rancangan tersebut.
Orang terkaya di India Mukesh Ambani, yang juga ketua dan direktur pelaksana konglomerat lokal Reliance Industries, telah menjadi pendukung vokal untuk menyimpan data secara lokal, dan bukannya menempatkannya di tangan orang asing.
Draft tersebut menguraikan rencana kerangka hukum dan teknologi yang akan memberikan dasar untuk membatasi aliran data lintas batas yang dihasilkan di dalam negeri. Itu akan memungkinkan pihak berwenang India untuk meminta akses ke data itu bahkan jika itu disimpan di luar negeri. New Delhi juga berpotensi menolak akses pemerintah lain ke informasi yang sama.
Menjelang pemilihan parlemen penting tahun ini, India meningkatkan pembatasannya pada cara raksasa teknologi global beroperasi di negara itu, termasuk Facebook.
Bulan lalu, sekretaris Departemen Telekomunikasi India mengatakan kepada perusahaan baru lokal dalam pertemuan tertutup bahwa pemerintah akan segera memperkenalkan apa yang disebut kebijakan "juara nasional". Ini ditujukan untuk mempromosikan keberhasilan perusahaan domestik, laporan Wall Street Journal.

(roy/roy)
Pembuat kebijakan mengatakan dalam draf bahwa tanpa akses big data yang dihasilkan di India, bisnis lokal tidak akan dapat menciptakan produk digital bernilai tambah. Perusahaan teknologi dalam negeri, kata mereka, akan "hanya memproses pekerjaan data outsourcing."
Orang terkaya di India Mukesh Ambani, yang juga ketua dan direktur pelaksana konglomerat lokal Reliance Industries, telah menjadi pendukung vokal untuk menyimpan data secara lokal, dan bukannya menempatkannya di tangan orang asing.
Draft tersebut menguraikan rencana kerangka hukum dan teknologi yang akan memberikan dasar untuk membatasi aliran data lintas batas yang dihasilkan di dalam negeri. Itu akan memungkinkan pihak berwenang India untuk meminta akses ke data itu bahkan jika itu disimpan di luar negeri. New Delhi juga berpotensi menolak akses pemerintah lain ke informasi yang sama.
Menjelang pemilihan parlemen penting tahun ini, India meningkatkan pembatasannya pada cara raksasa teknologi global beroperasi di negara itu, termasuk Facebook.
Bulan lalu, sekretaris Departemen Telekomunikasi India mengatakan kepada perusahaan baru lokal dalam pertemuan tertutup bahwa pemerintah akan segera memperkenalkan apa yang disebut kebijakan "juara nasional". Ini ditujukan untuk mempromosikan keberhasilan perusahaan domestik, laporan Wall Street Journal.

(roy/roy)
Next Page
Indonesia Godok Aturan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular