
Internasional
Peluncuran Roket Pakai SpaceX Lebih Ekonomis, Semurah Apa?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 February 2019 16:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak didirikan, perusahaan teknologi luar angkasa SpaceX telah berambisi untuk memangkas biaya perjalanan ke luar Bumi. Nyatanya, perusahaan besutan Elon Musk ini bahkan lebih maju dari para pelaku industri luar angkasa lainnya dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.
Musk, sang CEO SpaceX, mengklaim bahwa roket Falcon Heavy yang dapat diperluas milik perusahaan akan menelan biaya hanya sebesar US$150 juta (Rp 2,1 triliun). Angka ini sekitar US$250 juta lebih murah daripada kompetitor terdekatnya.
Roket Falcon Heavy menjadi roket komersial paling kuat di dunia setelah SpaceX berhasil melakukan peluncuran pertamanya Februari tahun lalu.
SpaceX mengatakan biaya setiap peluncuran Falcon Heavy dimulai dari US$90 juta. Harga itu hanyalah sebagian kecil dari biaya roket terbesar kedua milik pesaing SpaceX, United Launch Alliance (ULA) dan Arianespace.
Belum jelas seberapa banyak biaya tambahan nominal di atas harga US $ 90 juta versi Falcon Heavy yang dapat diperluas sepenuhnya.
Kemudian, Musk menulis di Twitter bahwa biaya peluncuran Falcon Heavy dalam kondisi perluasan maksimal mencapai US$150 juta. Harga itu hanya seperempat lebih sedikit dari US$400 juta yang dikenakan roket Delta IV Heavy, dilansir dari CNBC International, Jumat (22/2/2019).
Roket yang diperluas sepenuhnya berarti SpaceX tidak akan mencoba menghemat bahan bakar atau beratnya.
Perusahaan ini membangun Falcon Heavy dari tiga roket perusahaan Falcon 9, yang kini telah melakukan lusinan peluncuran sukses selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai informasi, SpaceX dapat mendaratkan kembali bagian pertama roketnya sehingga perusahaan mampu memulihkan dan menggunakannya kembali. Apa yang biasanya terjadi di industri ini adalah roket-roket dibiarkan terbakar saat memasuki atmosfer bumi atau dibuang setelah peluncuran.
Penggunaan kembali roket ini membuat biaya peluncuran dengan SpaceX bisa jauh lebih rendah dibanding para pesaingnya.
SpaceX telah berhasil mendaratkan roket Falcon Heavy di atas bantalan beton di Cape Canaveral, Florida.
Belum jelas bagaimana ULA, joint venture dari Boeing dan Lockheed Martin, akan menanggapi Falcon Heavy. Roket ULA yang paling kuat, Delta IV Heavy, harganya mencapai US$400 juta per peluncuran.
Saksikan video peluncuran satelit Telkom berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article SpaceX Milik Elon Musk Luncurkan Satelit Indonesia
Musk, sang CEO SpaceX, mengklaim bahwa roket Falcon Heavy yang dapat diperluas milik perusahaan akan menelan biaya hanya sebesar US$150 juta (Rp 2,1 triliun). Angka ini sekitar US$250 juta lebih murah daripada kompetitor terdekatnya.
Roket Falcon Heavy menjadi roket komersial paling kuat di dunia setelah SpaceX berhasil melakukan peluncuran pertamanya Februari tahun lalu.
Belum jelas seberapa banyak biaya tambahan nominal di atas harga US $ 90 juta versi Falcon Heavy yang dapat diperluas sepenuhnya.
Kemudian, Musk menulis di Twitter bahwa biaya peluncuran Falcon Heavy dalam kondisi perluasan maksimal mencapai US$150 juta. Harga itu hanya seperempat lebih sedikit dari US$400 juta yang dikenakan roket Delta IV Heavy, dilansir dari CNBC International, Jumat (22/2/2019).
Roket yang diperluas sepenuhnya berarti SpaceX tidak akan mencoba menghemat bahan bakar atau beratnya.
Perusahaan ini membangun Falcon Heavy dari tiga roket perusahaan Falcon 9, yang kini telah melakukan lusinan peluncuran sukses selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai informasi, SpaceX dapat mendaratkan kembali bagian pertama roketnya sehingga perusahaan mampu memulihkan dan menggunakannya kembali. Apa yang biasanya terjadi di industri ini adalah roket-roket dibiarkan terbakar saat memasuki atmosfer bumi atau dibuang setelah peluncuran.
![]() |
Penggunaan kembali roket ini membuat biaya peluncuran dengan SpaceX bisa jauh lebih rendah dibanding para pesaingnya.
SpaceX telah berhasil mendaratkan roket Falcon Heavy di atas bantalan beton di Cape Canaveral, Florida.
Belum jelas bagaimana ULA, joint venture dari Boeing dan Lockheed Martin, akan menanggapi Falcon Heavy. Roket ULA yang paling kuat, Delta IV Heavy, harganya mencapai US$400 juta per peluncuran.
Saksikan video peluncuran satelit Telkom berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article SpaceX Milik Elon Musk Luncurkan Satelit Indonesia
Most Popular