
Internasional
Huawei Terus Diserang, China Kecam Balik AS
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
19 February 2019 14:15

Jakarta CNBC Indonesia - Pemerintah China, Senin (18/2/2019), menuduh Amerika Serikat (AS) mencoba menghalangi pengembangan industrinya dengan menuduh bahwa peralatan jaringan seluler China merupakan ancaman keamanan dunia maya bagi negara-negara yang meluncurkan sistem internet baru.
Di saat bersamaan, media Inggris melaporkan bahwa agen-agen intelijen negara itu telah menemukan kemungkinan membatasi risiko keamanan dari penggunaan peralatan China di jaringan 5G.
Laporan tersebut menjadi serangan terhadap upaya AS mengerahkan sekutu-sekutunya untuk ikut memblokir peralatan telekomunikasi produksi perusahaan China.
AS berpendapat bahwa Beijing mungkin menggunakan perusahaan teknologi China untuk mengumpulkan informasi tentang negara-negara asing. Pemerintahan Trump telah mendesak sekutunya untuk menghindari peralatan jaringan yang dipasok oleh Huawei Technologies. Langkah itu dapat mengancam akses perusahaan ke pasar perangkat nirkabel generasi mendatang.
Raksasa teknologi itu membantah tuduhan telah memfasilitasi mata-mata China dan mengatakan akan menolak tuntutan pemerintah untuk mengungkapkan informasi rahasia tentang pelanggan asing.
Pemerintah AS sedang berusaha "mengarang alasan untuk menekan pengembangan teknologi yang sah" dari perusahaan China, kata juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang.
Ia menuduh AS menggunakan "cara politik yang munafik, tidak bermoral, dan intimidasi yang tidak adil" dalam mencampuri kegiatan ekonomi, dilansir dari CNBC International, Selasa (19/2/2019).
Wakil Presiden AS Mike Pence, yang berbicara pada akhir pekan ini di Jerman, mendesak sekutunya di Eropa agar menganggap serius "ancaman" yang katanya dibawa oleh Huawei tersebut.
Pence mengatakan Huawei dan pembuat peralatan telekomunikasi China lainnya memberi Beijing "akses ke data apa pun yang menyentuh jaringan atau peralatan mereka."
Namun, Amerika Serikat belum mengeluarkan bukti untuk mendukung tuduhannya bahwa Huawei dan perusahaan teknologi China lainnya memungkinkan pemerintah China memata-matai sistem mereka.
"China belum dan tidak akan meminta perusahaan atau perorangan untuk mengumpulkan atau memberikan informasi negara-negara asing kepada pemerintah China dengan menggunakan jalan pintas atau tindakan lain yang melanggar hukum setempat," kata Geng.
Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka terbuka untuk dialog dan bahwa "cybersecurity adalah masalah yang perlu ditangani di seluruh industri."
Saksikan video mengenai AS yang meminta sekutunya tidak menggunakan Huawei berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Diserang, Bos Huawei Siap Alihkan Investasi AS ke Inggris
Di saat bersamaan, media Inggris melaporkan bahwa agen-agen intelijen negara itu telah menemukan kemungkinan membatasi risiko keamanan dari penggunaan peralatan China di jaringan 5G.
Laporan tersebut menjadi serangan terhadap upaya AS mengerahkan sekutu-sekutunya untuk ikut memblokir peralatan telekomunikasi produksi perusahaan China.
Raksasa teknologi itu membantah tuduhan telah memfasilitasi mata-mata China dan mengatakan akan menolak tuntutan pemerintah untuk mengungkapkan informasi rahasia tentang pelanggan asing.
Pemerintah AS sedang berusaha "mengarang alasan untuk menekan pengembangan teknologi yang sah" dari perusahaan China, kata juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang.
Ia menuduh AS menggunakan "cara politik yang munafik, tidak bermoral, dan intimidasi yang tidak adil" dalam mencampuri kegiatan ekonomi, dilansir dari CNBC International, Selasa (19/2/2019).
Wakil Presiden AS Mike Pence, yang berbicara pada akhir pekan ini di Jerman, mendesak sekutunya di Eropa agar menganggap serius "ancaman" yang katanya dibawa oleh Huawei tersebut.
![]() |
Pence mengatakan Huawei dan pembuat peralatan telekomunikasi China lainnya memberi Beijing "akses ke data apa pun yang menyentuh jaringan atau peralatan mereka."
Namun, Amerika Serikat belum mengeluarkan bukti untuk mendukung tuduhannya bahwa Huawei dan perusahaan teknologi China lainnya memungkinkan pemerintah China memata-matai sistem mereka.
"China belum dan tidak akan meminta perusahaan atau perorangan untuk mengumpulkan atau memberikan informasi negara-negara asing kepada pemerintah China dengan menggunakan jalan pintas atau tindakan lain yang melanggar hukum setempat," kata Geng.
Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka terbuka untuk dialog dan bahwa "cybersecurity adalah masalah yang perlu ditangani di seluruh industri."
Saksikan video mengenai AS yang meminta sekutunya tidak menggunakan Huawei berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Diserang, Bos Huawei Siap Alihkan Investasi AS ke Inggris
Most Popular