OVO & Go-Pay 'Bakar Duit', Mampukah BUMN LinkAja Bersaing?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 February 2019 11:51
LinkAja akan diterbitkan akhir Februari atau awal Maret 2019.
Foto: dok. Telkomsel
Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN segera meluncurkan LinkAja untuk menantang Go-Pay dan OVO di bisnis mobile payment. LinkAja adalah layanan yang mengintegrasikan dompet digital milik Telkomsel dan bank BUMN.

LinkAja nantinya akan dikelola PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), fintech milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang berada di bawah Telkomsel dan memiliki produk T-Cash.

LinkAja berisi penggabungan dari T-Cash milik Telkomsel, Yap! milik Bank BNI, e-Cash milik Bank Mandiri dan T-Bank dari Bank BRI. T-Cash akan bertransformasi menjadi LinkAja mulai 21 Februari 2019.

Namun bersaing dalam bisnis mobile payment dipastikan tidaklah mudah. Banyak pemain lain yang memilih mundur secara teratur karena tak kuat menghadapi Go-Pay dan OVO yang terus menerapkan strategi bakar duit dengan diskon dan cashback.

Kedua startup ini cukup seolah tak ambil pusing dengan rugi yang terus membengkak asal pengguna meningkat. Pengguna yang meningkat diyakini akan membuat banyak investor yang ngantri untuk masuk. Bagi BUMN, rugi merupakan hal yang tabu. Mendapatkan suntikan modal juga tak akan mudah karena banyak mekanisme yang harus dilalui.

Direktur OVO, Johnny Widodo, mengatakan diskon dan cashback merupakan cara OVO untuk mengedukasi masyarakat agar semakin beralih ke cashless atau tanpa uang tunai. Untuk membiasakan masyarakat menggunakan non tunai, perusahaan membangun pengalaman menggunakan layanannya. Namun masyarakat tersebut butuh alasan untuk menggunakan dan memilih layanan tersebut.

"Makanya mungkin tadi bahasanya ada perang diskon, cashback, payday, etc. Saya melihat itu untuk membangun suatu awalan kepada customer kita untuk reason to used. Jadi orang kalau sekarang langsung disuruh pakai 'Eh, nih Saya kasih kamu handphone. Tolong download taruh uang Rp 500.000 - Rp 1 juta', siapa yang mau begitu? Enggak ada yang mau lah," jelas Johnny dalam acara Profit CNBC Indonesia TV yang dipandu Aline Wiratmaja, Rabu (30/1/2019).

"Jadi harus ada reason to used. Nah begitu dia sudah coba 'oh ternyata bisa begini ya ternyata bisa begitu ya'. Jadi itu part of the education. Jadi, kenalan dulu, coba, ternyata banyak used cases-nya. Akhirnya dia bisa mengubah behavior."

Saksikan video soal BUMN yang siapkan layanan baru buat jegal OVO dan Go-Pay di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]


(roy/dru) Next Article BI akan Atur OVO & Go-Pay Cs Seketat Bank, Kenapa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular