Updated

Huawei Diduga Tawarkan Bonus bagi Pegawai yang Curi Teknologi

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
29 January 2019 18:44
Huawei, raksasa elektronik China, diduga menawarkan bonus kepada karyawannya karena mencuri informasi rahasia dari perusahaan luar.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei, raksasa elektronik China, diduga menawarkan bonus kepada karyawannya karena mencuri informasi rahasia dari perusahaan luar, menurut sebuah dakwaan terhadap perusahaan, Senin (28/1/2019), yang diajukan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS).

Beberapa email yang diperoleh dalam penyelidikan federal diduga menunjukkan bahwa pencurian rahasia dagang adalah upaya bersama oleh salah satu pembuat smartphone terkemuka dunia itu karena karyawan ditawari bonus berdasarkan nilai informasi yang mereka curi, dilansir dari Business Insider.



Pada Desember, CFO Huawei Meng Wanzhou ditangkap saat singgah di Kanada dengan tuduhan melanggar sanksi perdagangan dengan Iran. Huawei telah menjadi pusat ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China, karena anggota parlemen AS khawatir bahwa perusahaan itu bekerja sama dengan pemerintah China untuk merusak bisnis Amerika.

Namun, Huawei telah lama membantah tuduhan tersebut.

Departemen Kehakiman AS menyebut Huawei dan Wanzhou sebagai ancaman keamanan nasional, dan mengumumkan bahwa mereka telah mendakwa perusahaan, eksekutifnya, dan dua afiliasi atas tuduhan penipuan bank. Selain itu, otoritas AS juga menuduh Huawei dengan kejahatan termasuk pencurian kekayaan intelektual.

Surat dakwaan tersebut menuduh sebagian karyawan Huawei mencuri informasi yang berkaitan dengan teknologi robot yang digunakan dalam pengujian smartphone dari fasilitas T-Mobile di Washington.


Menurut dakwaan, karyawan Huawei melanggar perjanjian kerahasiaan dan non-disclosure dengan T-Mobile yang dimulai pada tahun 2012, ketika karyawannya mengambil foto, mengumpulkan pengukuran, dan bahkan mencuri bagian robot pengujian T-Mobile, yang dijuluki "Tappy."

Informasi yang dicuri itu dikirim kembali ke Huawei oleh karyawan melalui alamat email terenkripsi, menurut dakwaan tersebut.

Ketika T-Mobile awalnya menemukan bahwa rahasia dagangnya diduga dicuri dan menimbulkan kekhawatiran, Huawei mengklaim bahwa karyawan yang terlibat dalam pencurian itu bekerja sebagai "aktor jahat," menurut dakwaan tersebut.

Huawei mengatakan perusahaan menyelesaikan perselisihannya dengan T-Mobile pada tahun 2017.

Huawei Tawarkan Bonus bagi Karyawan yang Curi Rahasia DagangFoto: Seorang pria berjalan melewati papan nama Huawei di CES (Consumer Electronics Show) Asia 2018 di Shanghai, China 14 Juni 2018. REUTERS / Aly Song / File Photo

Senin malam yang lalu, seorang juru bicara Huawei mengatakan kepada Business Insider, "Perusahaan menyangkal bahwa dirinya atau anak perusahaan atau afiliasinya telah melakukan salah satu pelanggaran hukum AS yang dinyatakan dalam setiap dakwaan, tidak mengetahui adanya kesalahan dari Meng, dan percaya pengadilan AS pada akhirnya akan mencapai kesimpulan yang sama."

Departemen Kehakiman AS tidak menanggapi permintaan Business Insider untuk memberikan komentar.


(prm) Next Article Resmi, AS Jatuhkan Tuntutan Pidana bagi Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular