
Perkembangan Teknologi
Uber China Ini Kembangkan Kendaraan Listrik, Buat Apa?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 January 2019 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan berbagi tumpangan (ride-hailing) asal China, Didi Chuxing terjun ke bisnis mobil listrik dan hibrida dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan raksasa otomotif milik negara China, BAIC Motor Corporation.
Perusahaan patungan ini akan bernama BAIC-Xiaoju New Energy Auto Technology, akan bekerja untuk mengembangkan "sistem mobil terhubung generasi mendatang" melalui proyek-proyek yang terkait dengan kendaraan listrik, hybrid dan kecerdasan buatan, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (28/1/2019).
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah secara agresif mendorong kendaraan energi terbaru sebagai cara untuk mengurangi polusi udara. Caranya dengan mendorong kendaraan menggunakan kendaraan listrik hibrida.
BAIC mengatakan akan menghentikan produksi dan penjualan model mobil berbahan bakar gas pada tahun 2025.
Adapun Didi menyatakan telah mendekati 400.000 kendaraan energi baru yang terdaftar di platform-nya, banyak di antaranya melalui kemitraan dengan produsen kendaraan listrik seperti BYD.
Asosiasi Produsen Otomotif China memperkirakan bahwa penjualan kendaraan energi baru di negara itu akan mencapai 1,6 juta pada 2019, menurut Reuters. Didi Chuxing memiliki sekitar 550 juta pengguna di platform-nya dan didukung oleh SoftBank Jepang. Valuasinya sudah mencapai US$56 miliar menurut CB Insights.
(roy/prm) Next Article Uber Hentikan Sementara Layanan di Barcelona, Kenapa?
Perusahaan patungan ini akan bernama BAIC-Xiaoju New Energy Auto Technology, akan bekerja untuk mengembangkan "sistem mobil terhubung generasi mendatang" melalui proyek-proyek yang terkait dengan kendaraan listrik, hybrid dan kecerdasan buatan, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (28/1/2019).
Adapun Didi menyatakan telah mendekati 400.000 kendaraan energi baru yang terdaftar di platform-nya, banyak di antaranya melalui kemitraan dengan produsen kendaraan listrik seperti BYD.
Asosiasi Produsen Otomotif China memperkirakan bahwa penjualan kendaraan energi baru di negara itu akan mencapai 1,6 juta pada 2019, menurut Reuters. Didi Chuxing memiliki sekitar 550 juta pengguna di platform-nya dan didukung oleh SoftBank Jepang. Valuasinya sudah mencapai US$56 miliar menurut CB Insights.
(roy/prm) Next Article Uber Hentikan Sementara Layanan di Barcelona, Kenapa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular