Internasional

Polandia Tangkap 2 Karyawan Huawei Atas Tuduhan Spionase

Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 January 2019 07:08
Satu karyawan yang ditangkap berkebangsaan China dan jadi direksi di Huawei Polandia dan lainnya warga Polandia.
Foto: Logo perusahaan di kantor Huawei di Beijing, 6 Desember 2018. REUTERS / Thomas Peter
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga kontraintelijen Polandia telah menangkap dan menuduh seorang karyawan raksasa teknologi China Huawei melakukan kegiatan spionase (mata-mata).

Menurut laporan stasiun TV Polandia Telewizja Polska (TVP), direktur penjualan Huawei dan mantan karyawan bagian keamanannya ditangkap pada hari Selasa oleh petugas Badan Keamanan Internal negara tersebut, yang dituduh melakukan spionase.

Karyawan Huawei dilaporkan berkebangsaan China, sedangkan mantan agen keamanan tersebut dikatakan sebagai warga negara Polandia yang baru-baru ini bekerja pada anak perusahaan Polandia dari perusahaan telekomunikasi Prancis Orange.

Kantor Huawei dan Orange digeledah dan dokumen-dokumen disita oleh Badan Keamanan Internal, lapor penyiar.

Dalam pernyataan resminya, Huawei mengatakan "Huawei sadar akan situasinya, dan kami sedang mengamatinya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Kami tidak memiliki komentar untuk saat ini."

"Huawei mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat ia beroperasi, dan kami mengharuskan setiap karyawan untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat mereka tinggal."

Orange mengkonfirmasi penyelidikan dari otoritas Polandia telah terjadi dan sedang berlangsung. Manajemen mengatakan mereka menyerahkan barang-barang milik seorang karyawan laki-laki kepada dinas keamanan, tetapi pihaknya "tidak tahu apakah ada kaitan dari tindakan ini dengan tugas profesionalnya."

"Grup sedang mengikuti perkembangan penyelidikan ini dan akan sepenuhnya bekerja sama dengan setiap permintaan informasi dari otoritas terkait," kata seorang juru bicara Orange. "Pada tahap ini, Orange tidak memiliki informasi lebih lanjut mengenai penyelidikan dan tidak dapat membuat komentar lebih lanjut."

Kementerian Polandia untuk layanan khusus mengidentifikasi dua pria yang ditangkap sebagai Weijing W., warga negara Tiongkok "terkait dengan perusahaan telekomunikasi China" dan Piotr D., "mantan pejabat publik."

Stanislaw Zaryn, juru bicara menteri, mengatakan nama lengkap laki-laki tidak dapat dipublikasikan di media di bawah hukum Polandia.

Foto: CFO Global Huawei Meng Wanzhou (Foto: REUTERS/Alexander Bibik)

"Bukti yang dikumpulkan oleh Badan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa kedua pria itu melakukan kegiatan spionase terhadap Polandia," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari CNBC International, Sabtu (12/1/2019).

Kedua pria itu bisa menjalani hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah dengan tuduhan spionase. Kedua pria itu akan ditahan selama tiga bulan.

Berita ini mungkin bisa menyeret bisnis Huawei. Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) memutuskan tidak menggunakan perangkat Huawei pada lembaga pertahanan dan keamanan dengan alasan pencegahan tindakan spionase dan pencurian data.

Meng Wanzhou, putri dari pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditahan di Kanada pada 1 Desember 2018. AS berusaha agar dia diekstradisi untuk diadili atas tuduhan melanggar sanksi AS. Dia dibebaskan dengan jaminan 10 juta dolar Kanada ($ 7,6 juta) pada 11 Desember.

Sekutu AS, termasuk Australia dan Selandia Baru telah memblokir perangkat Huawei karena kekhawatiran masalah keamanan.

(roy/roy) Next Article Diblokir AS-Australia, Uni Eropa Galau Tentukan Nasib Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular