
Startup
Kisah Startup yang Sukses Setelah Manfaatkan Crowdfunding
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
04 January 2019 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia - penggalangan dana dengan skema crowdfunding terlihat masih cukup baru di Indonesia, namun di luar negeri cara ini cukup populer, bahkan bisa menjadi jalan untuk mendanai pengembangan produk dari startup.
Salah satu platform crowdfunding yang cukup dikenal adalah Kickstarter dan Indiegogo. Platform ini berhasil mengumpulkan dana untuk mendanai proyek Oculus dan Pebble.
Oculus
Pada tahun 2014, Oculus diakuisisi oleh Facebook dengan harga US$ 2 miliar dan menjadikannya salah satu startup paling sukses yang awalnya diluncurkan melalui situs crowdfunding, Kickstarter.
Palmer Luckey memulai Oculus Rift sebagai proyek sampingan di garasi orang tuanya. Ia telah bereksperimen dengan realitas virtual sejak berusia 15 tahun dan kuliah di Community College. Kemudian, Ia terus mengembangkan headset VR sebagai proyek sampingan sementara Ia bekerja sebagai insinyur di lab Realitas Campuran USC.
Kampanye Kickstarter pertama yang diluncurkan pada 2012, jauh melampaui dana yang ditargetkannya sebesar US$250.000. Kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar US$2,4 juta.
Ketika produk masih dalam tahap prototipe pada tahun 2014, Facebook mengakuisisinya dalam bentuk tunai dan saham. Palmer Luckey sukses besar karena dia menciptakan sesuatu yang memiliki berguna dalam jangka panjang dalam hal kemajuan teknologi yang perusahaan-perusahaan seperti Google, Sony, dan Samsung bergegas untuk membuat sendiri.
Pebble
Pebble mampu mengumpulkan lebih dari US$10 juta dari hampir 69.000 pendukung di Kickstarter, melampaui target US$100.000 pada hari pertama kampanye.
Perusahaan ini terus menghasilkan kesuksesandengan mengembangkan perangkat-perangkat terhubunga untuk Internet of Things (IoT). Saat ini Pebble sedang melakukan penggalangan dana selanjutnya.
(roy) Next Article Perhatian! Aturan Baru Fintech Akan Segera Terbit
Salah satu platform crowdfunding yang cukup dikenal adalah Kickstarter dan Indiegogo. Platform ini berhasil mengumpulkan dana untuk mendanai proyek Oculus dan Pebble.
Oculus
Palmer Luckey memulai Oculus Rift sebagai proyek sampingan di garasi orang tuanya. Ia telah bereksperimen dengan realitas virtual sejak berusia 15 tahun dan kuliah di Community College. Kemudian, Ia terus mengembangkan headset VR sebagai proyek sampingan sementara Ia bekerja sebagai insinyur di lab Realitas Campuran USC.
Kampanye Kickstarter pertama yang diluncurkan pada 2012, jauh melampaui dana yang ditargetkannya sebesar US$250.000. Kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar US$2,4 juta.
Ketika produk masih dalam tahap prototipe pada tahun 2014, Facebook mengakuisisinya dalam bentuk tunai dan saham. Palmer Luckey sukses besar karena dia menciptakan sesuatu yang memiliki berguna dalam jangka panjang dalam hal kemajuan teknologi yang perusahaan-perusahaan seperti Google, Sony, dan Samsung bergegas untuk membuat sendiri.
Pebble
Pebble mampu mengumpulkan lebih dari US$10 juta dari hampir 69.000 pendukung di Kickstarter, melampaui target US$100.000 pada hari pertama kampanye.
Perusahaan ini terus menghasilkan kesuksesandengan mengembangkan perangkat-perangkat terhubunga untuk Internet of Things (IoT). Saat ini Pebble sedang melakukan penggalangan dana selanjutnya.
(roy) Next Article Perhatian! Aturan Baru Fintech Akan Segera Terbit
Most Popular