Startup

Catat! Tak Semua Startup yang Didanai Crowdfunding Sukses

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
04 January 2019 19:24
Banyak startup gagal kembangkan bisnis setelah dapat dana melalui crowdfunding.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - platform penggalangan dana crowdfunding sudah berhasil membantu meluncurkan bisnis jutaan dolar dan memberikan banyak peluang bagi proyek sampingan dan perusahaan rintisan. Namun tidak semua penggalangan dana berhasil.
  • 

Ouya
Pada tahun 2015, Ouya menjadi perusahaan pertama yang diakuisisi oleh perusahaan hardware gaming Razer Inc setelah gagal mengabulkan ekspektasi pendukungnya. Sebelumnya Alibaba juga menginvestasikan US$10 juta (Rp 142 miliar) ke Ouya pada awal tahun 2015.

Uniknya, setelah diakusisi CEO dan co-founder Ouya Julie Uhrman tidak ikut pindah ke Razer, Uhrman seringkali memberikan penyataan-pernyataan mengecewakan ketika masih memimpin Ouya.

Ouya adalah perusahaan konsol game yang diluncurkan pada 2012. Perusahaan rintisan ini berhasil mengumpulkan lebih dari US$8,5 juta di Kickstarter, tetapi pengembangan bisnis berhenti pada Maret 2014.



  • Star Citizen
Star Citizen mampu mengumpulkan US$2,1 juta dari 34.397 pendukung dalam 32 hari kampanye pengumpulan dana di Kickstarter, melampaui target kampanye US$500.000. 


Perusahaan ini dibuat oleh Chris Roberts yang merupakan perancang, pemrogram, produser dan sutradara video game asal Amerika Serikat (AS). Ia sudah pernah menciptakan beberapa seri populer Wing Commander di Origin Systems.

Walaupun berpengalam menciptakan beberapa game dan sudah memiliki investor sebelum membuat kampanye, Star Citizen gagal untuk merilis versi live release bahkan belum masuk ke versi Beta. Memang saat ini game telah bisa di coba untuk dimainkan, tetapi sepertinya perjalanan masih penjang untuk beranjak dari versi Alpha 3,4.


(roy/roy) Next Article Masih Baru, Industri Fintech Syariah Masih Kurang Dukungan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular