Perkembangan Teknologi

Ini Potensi Bisnis Traveloka yang Ingin Direbut Grab

Muhamad Taufan Adhasyah, CNBC Indonesia
18 December 2018 17:58
Ini Potensi Bisnis Traveloka yang Ingin Direbut Grab
Foto: Ilustrasi Grab bike (Istimewa Grab Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan bisnis online travel agent (OTA) akan semakin ketat tahun depan. Ini setelah Grab Holdings memutuskan untuk meluncurkan layanan pemesanan perjalanan (travel) dalam aplikasinya mulai 2019.

Grab Holdings meluncurkan layanan ini dengan menggandeng Booking Holdings. Kerja sama strategis ini terjalin setelah Bookings Holdings menyuntikkan dana sebesar US$200 juta ke Grab.

Booking Holdings merupakan perusahaan OTA bertaraf internasional yang mengendalikan beberapa situs pemesanan perjalanan populer di dunia termasuk Booking.com, Agoda.com, KAYAK dan Priceline.com. Dalam kerja sama ini, pengguna aplikasi Booking Holdings bisa memesan kendaraan Grab di tempat tujuan wisata di tanah air.

Di tanah air, pemain utama dalam bisnis OTA adalah Traveloka. Startup berstatus unicorn atau bervaluasi US$1 miliar ini tumbuh besar karena besarnya potensi industri pariwisata Indonesia yang belum terlayani secara optimal oleh agen perjalanan konvensional.

Kementerian Pariwisata mencatat jumlah perjalanan wisata domestik pada 2017 mencapai 270,28 juta atau tumbuh 2,4% dibanding 2016. Sedangkan rata-rata pertumbuhan perjalanan wisata domestik selama kurun waktu 10 tahun terakhir sebesar 2,61% per tahun.

Total pengeluaran wisatawan domestik tahun 2017 mencapai Rp 253,45 triliun atau tumbuh 4,87% dari tahun sebelumnya. Hal yang menarik sebesar 33% pengeluaran wisatawan domestik merupakan keperluan transportasi, hanya 6,42% untuk keperluan akomodasi.

Pada awal beroperasi di 2012, Traveloka menjalankan bisnis sebagai platform pemesanan tiket pesawat terbang yang menjadi unit bisnis terbesarnya. Pada 2014, riset Nielsen menunjukkan 55% konsumen Indonesia berencana untuk membeli tiket pesawat secara online dalam 6 bulan ke depan.

Lalu, pada 2014, Traveloka meluncurkan layanan pemesanan tiket hotel online. Nielsen juga mencatat 46% konsumen Indonesia berencana membeli tiket hotel secara online dalam 6 bulan ke depan. Hal ini menunjukkan layanan online booking dapat diterima dengan baik oleh konsumen tanah air.

Ini Potensi Bisnis Traveloka yang Ingin Direbut Grab HoldingsFoto: CNBC Indonesia diolah

Berkembangnya bisnis online booking tidak lepas dari tingginya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatatkan pada tahun 2017 pengguna internet di Indonesia mencapai 142 juta jiwa atau sebesar 54,69% dari total populasi di Indonesia. Bila dilihat dari 10 tahun lalu, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah tumbuh lebih dari 600%.

Ini Potensi Bisnis Traveloka yang Ingin Direbut Grab HoldingsFoto: CNBC Indonesia diolah

Pertumbuhan ini pengguna internet dan bisnis online booking pun telah mengundang pemain-pemain lain untuk masuk ke industri ini. Sebut saja Tiket.com, trivago, Agoda, Booking.com, AiryRooms, dan Pegipegi.com yang turut meramaikan bisnis online booking dalam negeri.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh GDP Venture, Traveloka merupakan aplikasi online booking yang paling banyak di unduh per bulan, diikuti oleh Agoda dan Tiket.com. Pada kuartal IV-2017, jumlah unduhan aplikasi Traveloka mencapai 1,9 juta, disusul oleh Tiket.com yang mencapai 764.929 ribu. Ini memperlihatkan bahwa Traveloka masih menjadi pemimpin pada pasar online booking.

Ini Potensi Bisnis Traveloka yang Ingin Direbut Grab HoldingsFoto: CNBC Indonesia diolah

Seakan tidak puas, pada tahun 2016, Traveloka bekerja sama dengan AiryRooms untuk menyediakan layanan booking online hotel dengan harga terjangkau. Kerjasama ini membuat Traveloka dapat menyediakan 300 ribu pilihan hotel untuk penggunanya. Kerjasama ini makin mematenkan posisi Traveloka sebagai pemimpin pasar.

International Airline Travel Association (IATA) pada oktober 2015 mengatakan bahwa pada tahun 2034 mendatang, Indonesia akan menjadi salah satu dari lima pasar yang mengalami pertumbuhan paling cepat dalam hal jumlah penumpang pesawat udara setiap tahunnya. 


Terlebih lagi, saat ini pemerintah telah mencanangkan 10 destinasi wisata prioritas yang disebut 10 Bali Baru untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di Indonesia.

Melihat dari tren pertumbuhan wisatawan dan pegguna internet yang cukup baik, serta komitmen pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata tanah air, menjadi indikasi bahwa potensi bisnis online booking masih akan terus tumbuh.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular