
Apakah Supir Grab Sejahtera? Ini yang Perlu Anda Tahu
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
18 December 2018 15:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak yang meragukan bisa mendapatkan kesejahteraan dengan bekerja sebagai supir transportasi online seperti di Grab. Keluhan tarif yang rendah hingga persaingan yang ketat sering diungkapkan di media sosial.
Apakah penghasilan tersebut bisa menghasilkan kesejahteraan?
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, mengatakan pengemudi ride hailing (berbagi transportasi) baik roda dua dan roda empat bukan satu-satunya pendapatan di Grab. Menurutnya, menjadi pengemudi hanya sebuah awal untuk menghasilkan kesejahteraan.
Pendapatan selanjutnya, tutur dia, adalah para mitra bisa mendapatkan dari layanan pesanan makanan GrabFood dan logistik melalui GrabFood. Para mitra juga bisa mendapatkan ekstra uang bila penumpang atau masyarakat mengisi saldo dompet elektronik OVO.
Pendopatan di Grab, tutur Ridzki, tidak hanya dihasilkan oleh para suami yang menjadi pengemudi, tetapi juga dari istri dan anak yang telah dewasa. Para Istri pengemudi, bisa menghasilkan uang dengan menjadi agen Kudo, perusahaan platform online to offline yang diakuisisi Grab sejak 2017 lalu.
Melalui layanan Kudo, para mitra dapat menghasilkan pendapatan dengan berjualan secara online, bayar tagihan listrik, dan top up pulsa seluler. Hal tersebut akhirnya bisa menghasilkan pendapatan ganda bagi sebuah keluarga.
"Satu orang di keluarga berpenghasilan sebagai sopir Grab, diperkuat melalui insentif, GrabFood, GrabExpress, dan isi ulang OVO. Kemudian istrinya mendapatkan sebanyak yang dia lakukan dengan menjadi agen Kudo. Kemudian, putra yang sudah dewasa dengan modal awal dari orang tuanya, bisa membuka kafe kecil dan menambah penghasilannya dengan mendaftar sebagai pedagang GrabFood," papar kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Ridzki menegaskan bahwa sebanyak 90% dari mitra pengemudi Grab dari 8 negara mendapatkan pendapatan melebihi upah minimum rata-rata.
"Banyak dari pengemudi kami sebelumnya adalah pekerja yang dengan upah minimum atau bahkan kurang. Melalui aplikasi Grab, mereka telah mengangkat diri dari upah rendah menjadi ekonomi kelas menengah," ujar Ridzki.
(dob/dob) Next Article Grab Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pelecehan Turun 70%
Apakah penghasilan tersebut bisa menghasilkan kesejahteraan?
Pendopatan di Grab, tutur Ridzki, tidak hanya dihasilkan oleh para suami yang menjadi pengemudi, tetapi juga dari istri dan anak yang telah dewasa. Para Istri pengemudi, bisa menghasilkan uang dengan menjadi agen Kudo, perusahaan platform online to offline yang diakuisisi Grab sejak 2017 lalu.
Melalui layanan Kudo, para mitra dapat menghasilkan pendapatan dengan berjualan secara online, bayar tagihan listrik, dan top up pulsa seluler. Hal tersebut akhirnya bisa menghasilkan pendapatan ganda bagi sebuah keluarga.
"Satu orang di keluarga berpenghasilan sebagai sopir Grab, diperkuat melalui insentif, GrabFood, GrabExpress, dan isi ulang OVO. Kemudian istrinya mendapatkan sebanyak yang dia lakukan dengan menjadi agen Kudo. Kemudian, putra yang sudah dewasa dengan modal awal dari orang tuanya, bisa membuka kafe kecil dan menambah penghasilannya dengan mendaftar sebagai pedagang GrabFood," papar kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Ridzki menegaskan bahwa sebanyak 90% dari mitra pengemudi Grab dari 8 negara mendapatkan pendapatan melebihi upah minimum rata-rata.
"Banyak dari pengemudi kami sebelumnya adalah pekerja yang dengan upah minimum atau bahkan kurang. Melalui aplikasi Grab, mereka telah mengangkat diri dari upah rendah menjadi ekonomi kelas menengah," ujar Ridzki.
(dob/dob) Next Article Grab Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pelecehan Turun 70%
Most Popular