
Perkembangan Teknologi
Perlukah Bank Khawatir Pada Fintech? Ini Jawaban Bos BCA
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
15 November 2018 12:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran perusahaan teknologi keuangan (fintech) telah menciptakan disrupsi pada bisnis jasa keuangan Indonesia. Fintech digadang-gadang berpotensi menggerus bisnis bank.
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaadmaja mengatakan untuk menghadapi persaingan dengan fintech, perbankan harus melakukan efisiensi, menciptakan pasar dan mencari bisnis.
"Bank harus kenal tipikal costumer yang mereka mau jaga dan kalau mau dikembangkan target market harus jelas, efisiensi tidak bisa ditolak," ujar Jahja dalam Indonesia Banking Expo 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Selain itu, menciptakan ekosistem. Bank harus mampu menciptakan ekosistem di mana sistem keuangan dapat berjalan dan diterima dengan baik oleh merchant maupun konsumen.
Jahja menambahkan produk juga harus dikembangkan tidak bisa lagi mempertahankan produk yang lama, harus terus diperbaharui dan dekat dengan teknologi.
"Bank butuh dana. Kita saja tahun depan akan habiskan Rp 5,2 triliun untuk pertahankan atau menambah jaringan serta beralih ke security.Uang itu bisa diukut, yang cusah cari orang. Itu gak gampang. Di Singapura sendiri sulit cari orang. Hal ini bagi perbankan harus diperhatikan jangan nafsu besar tetapi kemampuan kurang," terang Jahja.
(roy) Next Article Ini Reformasi Digital OJK di 2020
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaadmaja mengatakan untuk menghadapi persaingan dengan fintech, perbankan harus melakukan efisiensi, menciptakan pasar dan mencari bisnis.
Jahja menambahkan produk juga harus dikembangkan tidak bisa lagi mempertahankan produk yang lama, harus terus diperbaharui dan dekat dengan teknologi.
"Bank butuh dana. Kita saja tahun depan akan habiskan Rp 5,2 triliun untuk pertahankan atau menambah jaringan serta beralih ke security.Uang itu bisa diukut, yang cusah cari orang. Itu gak gampang. Di Singapura sendiri sulit cari orang. Hal ini bagi perbankan harus diperhatikan jangan nafsu besar tetapi kemampuan kurang," terang Jahja.
(roy) Next Article Ini Reformasi Digital OJK di 2020
Most Popular