
Inikah Bukti Warga RI Cuekin Bank, Pindah ke Fintech Lending?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 February 2020 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan kinerja perusahaan teknologi (fintech) peer-to-peer (P2P) lending di 2019 menguak fakta baru. Kini jumlah pinjaman yang disalurkan fintech lending lebih besar dari bank kecil.
Berdasarkan data OJK pada 2019 pinjaman yang disalurkan fintech lending sudah mencapai Rp 81,5 triliun. Angka ini meningkat 259,56% dari tahun sebelumnya. Bahkan per Desember, outstanding pinjaman fintech lending mencapai Rp 13,16 triliun.
Bandingkan dengan penyaluran kredit Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I yang hingga November 2019 penyalurannya baru mencapai Rp 36,64 triliun. Angka ini anjlok 17,07% dibandingkan awal tahun 2019 sebesar Rp 46,6 triliun.
OJK mencatat fintech lending paling banyak menyalurkan pinjaman di Pulau Jawa. Terbesar di DKI Jakarta sebesar Rp 25,09 triliun. Selanjutnya, Jawa Barat Rp 22,05 triliun, Jawa Timur Rp 8,89 triliun, Banten Rp 7,59 triliun, dan Jawa Tengah Rp 5,29 triliun.
Dari sisi tingkat keberhasilan bayar selama 90 hari (TKB90) berada di kisaran 96,35%. Artinya ada 3,65% pinjaman atau setara Rp 48,03 miliar yang gagal bayar.
Jumlah rekening pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower) juuga meningkat pesat. Jumlah rekening lender meningkat 192,01% menjadi 605.935 rekening. Jumlah rekening lender meningkat 325,95% menjadi 18,57 juta rekening.
Hingga 22 Januari 2020, ada 139 fintech lending yang sudah terdaftar di OJK dan 25 fintech berizin. Bila dijumlahkan maka fintech resmi di Indonesia sudah mencapai 164 fintech lending.
Domisili fintech kebanyakan di daerah Jabodetabek mencapai 154 fintech. Sisanya, Surabaya 4 fintech, Bandung 2 fintech dan Lampung, Makassar, Bali serta Yogyakarta masing-masing 1 fintech.
Bank BUKU I adalah Bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun. Kelompok bank ini hanya menjalankan bisnis tradisional bank seperti mengumpulkan dana pihak ketiga (PHK) dan menyalurkan kredit. Saat ini ada 13 bank BUKU I di RI.
(roy/dru) Next Article Ngemplang Duit Fintech, Siap-siap Gak Bisa Ngutang Lagi
Berdasarkan data OJK pada 2019 pinjaman yang disalurkan fintech lending sudah mencapai Rp 81,5 triliun. Angka ini meningkat 259,56% dari tahun sebelumnya. Bahkan per Desember, outstanding pinjaman fintech lending mencapai Rp 13,16 triliun.
Bandingkan dengan penyaluran kredit Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I yang hingga November 2019 penyalurannya baru mencapai Rp 36,64 triliun. Angka ini anjlok 17,07% dibandingkan awal tahun 2019 sebesar Rp 46,6 triliun.
Dari sisi tingkat keberhasilan bayar selama 90 hari (TKB90) berada di kisaran 96,35%. Artinya ada 3,65% pinjaman atau setara Rp 48,03 miliar yang gagal bayar.
Jumlah rekening pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower) juuga meningkat pesat. Jumlah rekening lender meningkat 192,01% menjadi 605.935 rekening. Jumlah rekening lender meningkat 325,95% menjadi 18,57 juta rekening.
Hingga 22 Januari 2020, ada 139 fintech lending yang sudah terdaftar di OJK dan 25 fintech berizin. Bila dijumlahkan maka fintech resmi di Indonesia sudah mencapai 164 fintech lending.
Domisili fintech kebanyakan di daerah Jabodetabek mencapai 154 fintech. Sisanya, Surabaya 4 fintech, Bandung 2 fintech dan Lampung, Makassar, Bali serta Yogyakarta masing-masing 1 fintech.
Bank BUKU I adalah Bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun. Kelompok bank ini hanya menjalankan bisnis tradisional bank seperti mengumpulkan dana pihak ketiga (PHK) dan menyalurkan kredit. Saat ini ada 13 bank BUKU I di RI.
(roy/dru) Next Article Ngemplang Duit Fintech, Siap-siap Gak Bisa Ngutang Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular