
Perkembangan Teknologi
Pengguna iPhone Bisa Cek Data Pribadi yang Diunduh Apple
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
18 October 2018 11:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple pada Rabu (17/10/2018) meluncurkan fitur untuk mengunduh, mengubah, atau menghapus semua data yang telah dikumpulkan oleh perusahaan pembuat iPhone itu.
Sayangnya, fitur ini baru tersedia bagi pengguna di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya.
Apple awal tahun ini memperbarui situs web privasinya dan melengkapinya dengan alat tersebut untuk pengguna di Uni Eropa sebagai respons atas diterapkannya Peraturan Perlindungan Data Umum atau GDPR di Eropa.
Apple sekarang akan memperbolehkan pengguna di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru untuk melihat dan mengunduh semua informasi yang dikumpulkan Apple. Perusahaan juga memberi pengguna cara yang lebih sederhana untuk mengubah data, menangguhkan akun Apple mereka, atau bahkan menghapusnya secara permanen.
Apple berencana meluncurkan fitur yang sama untuk semua pengguna di seluruh dunia pada akhir tahun ini.
Perangkat Apple seperti iPhone atau Apple Watch mengumpulkan data terperinci tentang pengguna, seperti ke mana mereka mengirim email, menelepon atau mengirim pesan teks, dan bahkan data biometrik seperti detak jantung dan sidik jari.
Namun, praktik Apple adalah menyimpan sebagian besar data pada perangkat itu sendiri dan mengenkripsinya dengan kode rahasia yang dibuat oleh pengguna. Itu berarti Apple tidak memiliki data dan tidak dapat menguraikannya jika diminta untuk melakukannya oleh petugas penegak hukum.
Apple telah berusaha mengubah kebijakan privasinya menjadi keuntungan bisnis terhadap saingan industri teknologinya.
Chief Executive Apple Tim Cook mengatakan Apple "tidak akan berada dalam situasi ini" pada awal tahun ketika Facebook berada di bawah pengawasan atas penyalahgunaan datanya oleh Cambridge Analytica. CEO Facebook Mark Zuckerberg pada gilirannya menyebut komentar Cook sangat klise.
Meskipun fokusnya adalah menjaga data di dalam perangkat, Apple juga mengumpulkan dan menyimpan beberapa data tentang penggunanya.
Dengan pembaruan ke situs web privasinya pada Rabu, pihaknya berusaha menjelaskan dengan lebih baik contoh-contoh itu. Misalnya, Apple mengumpulkan data tentang kebiasaan membaca pengguna untuk meningkatkan saran dalam aplikasi Apple News-nya.
Tetapi perusahaan mengatakan bahwa data lebih terkait dengan pengidentifikasi anonim, daripada profil pribadi, dan bahwa data tidak terhubung ke layanan lainnya serta dapat disetel ulang kapan saja.
Apple juga memperluas panduan pengguna tentang cara menyesuaikan pengaturan privasinya. Misalnya, pengaturan default Apple memungkinkan beberapa pelacakan iklan di App Store dan Apple News, tetapi Apple juga menjelaskan bagaimana pengguna dapat membatasi pelacakan.
(prm) Next Article 2021, Kinerja Apple Tumbuh Double Digit
Sayangnya, fitur ini baru tersedia bagi pengguna di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya.
Apple awal tahun ini memperbarui situs web privasinya dan melengkapinya dengan alat tersebut untuk pengguna di Uni Eropa sebagai respons atas diterapkannya Peraturan Perlindungan Data Umum atau GDPR di Eropa.
Apple berencana meluncurkan fitur yang sama untuk semua pengguna di seluruh dunia pada akhir tahun ini.
Perangkat Apple seperti iPhone atau Apple Watch mengumpulkan data terperinci tentang pengguna, seperti ke mana mereka mengirim email, menelepon atau mengirim pesan teks, dan bahkan data biometrik seperti detak jantung dan sidik jari.
![]() |
Apple telah berusaha mengubah kebijakan privasinya menjadi keuntungan bisnis terhadap saingan industri teknologinya.
Chief Executive Apple Tim Cook mengatakan Apple "tidak akan berada dalam situasi ini" pada awal tahun ketika Facebook berada di bawah pengawasan atas penyalahgunaan datanya oleh Cambridge Analytica. CEO Facebook Mark Zuckerberg pada gilirannya menyebut komentar Cook sangat klise.
Meskipun fokusnya adalah menjaga data di dalam perangkat, Apple juga mengumpulkan dan menyimpan beberapa data tentang penggunanya.
Dengan pembaruan ke situs web privasinya pada Rabu, pihaknya berusaha menjelaskan dengan lebih baik contoh-contoh itu. Misalnya, Apple mengumpulkan data tentang kebiasaan membaca pengguna untuk meningkatkan saran dalam aplikasi Apple News-nya.
Tetapi perusahaan mengatakan bahwa data lebih terkait dengan pengidentifikasi anonim, daripada profil pribadi, dan bahwa data tidak terhubung ke layanan lainnya serta dapat disetel ulang kapan saja.
Apple juga memperluas panduan pengguna tentang cara menyesuaikan pengaturan privasinya. Misalnya, pengaturan default Apple memungkinkan beberapa pelacakan iklan di App Store dan Apple News, tetapi Apple juga menjelaskan bagaimana pengguna dapat membatasi pelacakan.
(prm) Next Article 2021, Kinerja Apple Tumbuh Double Digit
Most Popular