
Apple Bantah Pusat Data Telah Disusupi 'Mata-mata' China
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
08 October 2018 18:50

San Francisco, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple, mengklaim tidak menemukan tanda-tanda yang mencurigakan terkait peretasan dalam sistem perusahaan.
Demikian disampaikan Wakil Presiden Apple George Stathakopoulos dalam surat kepada Komite Perdagangan DPR AS seperti dilansir Reuters, Senin (8/10/2018).
Menurut Stathakopoulos, perusahaan telah berulang kali menyelidiki dan tidak menemukan bukti terkait artikel Bloomberg Businessweek yang diterbitkan pada Kamis lalu.
Hal itu termasuk peretasan chip di dalam server yang dijual ke Apple oleh perusahaan China, yaitu Super Micro, untuk transmisi backdoor ke Negeri Tirai Bambu.
Backdoor adalah sarana mengakses sistem komputer atau data terenkripsi yang tidak melewati mekanisme sistem keamanan. Pengembang dapat membuat backdoor sehingga aplikasi atau sistem operasi dapat diakses untuk pemecahan masalah atau tujuan lain yang mungkin berbahaya.
"Piranti keamanan milik Apple terus memindai untuk jenis lalu lintas keluar ini, dan akan menunjukkan adanya malware atau aktivitas jahat lainnya. Hasilnya, tidak ada yang ditemukan," tulis Stathakopoulos.
Stathakopoulos mengulangi pernyataan Apple kepada pers bahwa perusahaan tidak pernah menemukan chip atau komponen negatif lain yang sengaja ditanam di server mana pun.
Ia juga menyatakan tidak pernah dihubungi oleh Biro Investigasi Federal (FBI) tentang kekhawatiran tersebut. Dia mengatakan Apple akan bersedia menjelaskan kepada anggota DPR AS tentang masalah tersebut pada minggu ini.
Surat tersebut coba menjawab pertanyaan oleh Pusat Keamanan Maya Nasional Inggris pada Jumat dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada Sabtu.
Surat itu mengatakan lembaga-lembaga tersebut tidak memiliki alasan meragukan penyangkalan dari Apple dan Amazon Inc bahwa mereka telah menemukan chip yang telah di-backdoor.
Pada Jumat, Bloomberg mengatakan mereka berkukuh atas artikel yang diterbitkan berdasarkan wawancara dengan 17 sumber anonim. Perwakilan Bloomberg tidak segera menanggapi pertanyaan yang dikirim pada Minggu terkait artikel ini.
(miq/miq) Next Article Apple Keluhkan Tarif ke China, Trump: Bangun Pabrik di AS!
Demikian disampaikan Wakil Presiden Apple George Stathakopoulos dalam surat kepada Komite Perdagangan DPR AS seperti dilansir Reuters, Senin (8/10/2018).
Menurut Stathakopoulos, perusahaan telah berulang kali menyelidiki dan tidak menemukan bukti terkait artikel Bloomberg Businessweek yang diterbitkan pada Kamis lalu.
Backdoor adalah sarana mengakses sistem komputer atau data terenkripsi yang tidak melewati mekanisme sistem keamanan. Pengembang dapat membuat backdoor sehingga aplikasi atau sistem operasi dapat diakses untuk pemecahan masalah atau tujuan lain yang mungkin berbahaya.
Stathakopoulos mengulangi pernyataan Apple kepada pers bahwa perusahaan tidak pernah menemukan chip atau komponen negatif lain yang sengaja ditanam di server mana pun.
Ia juga menyatakan tidak pernah dihubungi oleh Biro Investigasi Federal (FBI) tentang kekhawatiran tersebut. Dia mengatakan Apple akan bersedia menjelaskan kepada anggota DPR AS tentang masalah tersebut pada minggu ini.
Surat tersebut coba menjawab pertanyaan oleh Pusat Keamanan Maya Nasional Inggris pada Jumat dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada Sabtu.
Surat itu mengatakan lembaga-lembaga tersebut tidak memiliki alasan meragukan penyangkalan dari Apple dan Amazon Inc bahwa mereka telah menemukan chip yang telah di-backdoor.
Pada Jumat, Bloomberg mengatakan mereka berkukuh atas artikel yang diterbitkan berdasarkan wawancara dengan 17 sumber anonim. Perwakilan Bloomberg tidak segera menanggapi pertanyaan yang dikirim pada Minggu terkait artikel ini.
![]() |
(miq/miq) Next Article Apple Keluhkan Tarif ke China, Trump: Bangun Pabrik di AS!
Most Popular