
Trump Kenakan Tarif ke China, Apple Naikkan Harga Produk Ini
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 September 2018 19:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple Inc. diketahui mengirim surat kepada otoritas perdagangan Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa tarif impor tambahan ke China dapat membuat harga produk-produk mereka menjadi lebih mahal.
Dikutip dari CNN, Minggu (9/9/2018), surat itu ternyata ditujukan kepada Duta Besar United States Trade Representative Robert Lightizer.
"Karena semua tarif pada akhirnya muncul sebagai pajak atas konsumen AS, maka mereka akan meningkatkan biaya produk Apple yang diandalkan pelanggan kami dalam kehidupan sehari-hari mereka," kata Apple melalui surat tersebut.
Selain Apple Watch dan AirPod, Apple mengatakan tarif impor akan memengaruhi harga Apple Pencil, HomePod dan MacMini, bersama dengan adaptor, kabel, dan pengisi daya. Namun, seperti dilansir dari CNN Tech, perusahaan tidak menyebutkan iPhone akan terdampak.
"Perhatian kami terhadap tarif ini adalah bahwa AS akan terpukul paling parah, dan itu akan menghasilkan pertumbuhan dan daya saing AS yang lebih rendah dan harga yang lebih tinggi bagi konsumen AS," kata Apple.
Trump pada Jumat (7/9/2018) mengatakan bahwa bea masuk senilai US$200 miliar terhadap China "akan segera diberlakukan, tergantung pada apa yang terjadi".
Dia menambahkan bahwa siap untuk menambah putaran tarif baru pada US$267 miliar barang-barang China setelahnya.
Jika terjadi, total impor dari China yang dikenakan tarif impor akan lebih dari US$500 miliar. AS mengimpor US$505 miliar barang dari China tahun lalu.
Pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif impor 25% pada barang-barang China senilai US$50 miliar, yang dimaksudkan untuk menghukum Beijing atas tuduhan praktik perdagangan yang tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual.
Perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga telah menyatakan keprihatinannya.
Dell, Cisco, Juniper Networks dan Hewlett Packard mengatakan tarif impor akan meningkatkan biaya peralatan jaringan mereka, mengurangi laba bersih dan menyebabkan kemungkinan hilangnya pekerjaan di AS.
Apple juga menyebutkan bahwa tarif impor akan menaikkan biaya server, hard drive dan kabel untuk pusat data AS.
(ray) Next Article Apple Keluhkan Tarif ke China, Trump: Bangun Pabrik di AS!
Dikutip dari CNN, Minggu (9/9/2018), surat itu ternyata ditujukan kepada Duta Besar United States Trade Representative Robert Lightizer.
"Karena semua tarif pada akhirnya muncul sebagai pajak atas konsumen AS, maka mereka akan meningkatkan biaya produk Apple yang diandalkan pelanggan kami dalam kehidupan sehari-hari mereka," kata Apple melalui surat tersebut.
"Perhatian kami terhadap tarif ini adalah bahwa AS akan terpukul paling parah, dan itu akan menghasilkan pertumbuhan dan daya saing AS yang lebih rendah dan harga yang lebih tinggi bagi konsumen AS," kata Apple.
Trump pada Jumat (7/9/2018) mengatakan bahwa bea masuk senilai US$200 miliar terhadap China "akan segera diberlakukan, tergantung pada apa yang terjadi".
Dia menambahkan bahwa siap untuk menambah putaran tarif baru pada US$267 miliar barang-barang China setelahnya.
Jika terjadi, total impor dari China yang dikenakan tarif impor akan lebih dari US$500 miliar. AS mengimpor US$505 miliar barang dari China tahun lalu.
Pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif impor 25% pada barang-barang China senilai US$50 miliar, yang dimaksudkan untuk menghukum Beijing atas tuduhan praktik perdagangan yang tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual.
Perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga telah menyatakan keprihatinannya.
Dell, Cisco, Juniper Networks dan Hewlett Packard mengatakan tarif impor akan meningkatkan biaya peralatan jaringan mereka, mengurangi laba bersih dan menyebabkan kemungkinan hilangnya pekerjaan di AS.
Apple juga menyebutkan bahwa tarif impor akan menaikkan biaya server, hard drive dan kabel untuk pusat data AS.
(ray) Next Article Apple Keluhkan Tarif ke China, Trump: Bangun Pabrik di AS!
Most Popular