Kebijakan Tarif Trump akan "Menyakiti" Apple

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 September 2018 13:04
Apple banyak memproduksi perangkatnya di China, sehingga pengenaan tarif akan membuat harga produk-produknya menjadi lebih mahal.
Foto: courtesy CNBC International
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pengenaan tarif yang diusulkan Presiden AS Donald Trump pada barang-barang Tiongkok senilai US$ 200 miliar akan mempengaruhi penjualan Apple Watch, AirPods dan Apple Pencil, HomePod, Mac Mini, dan adaptor dan pengisi daya untuk sejumlah produk. Akibatnya, konsumen harus membayar lebih mahal untuk produk Apple.

Seperti dilansir dari CNBC International, dalam sebuah surat, raksasa teknologi Apple Inc menjelaskan, secara teori, dengan margin penjualan Apple yang mengesankan, laba dan arus kas dapat tergerus karena biaya meningkat.

Kuartal terakhir, perusahaan membukukan laba US$ 11,5 miliar dari total penjualan US$ 53,3 miliar, dan melaporkan nilai kas dan setara kas US$ 243 miliar. Ini adalah perusahaan publik yang paling berharga di dunia dengan kapitalisasi pasar yang melampaui US$ 1 triliun pada awal Agustus.

Secara tahunan Apple membukukan penjualan sekiat US$ 200 miliar dan telah menarik lebih banyak uang daripada yang diharapkan Wall Street selama 21 dari 22 kuartal terakhir.

Selain itu, dalam suratnya, Apple tidak menawarkan perkiraan berapa tarifnya akan meningkatkan biayanya.

"Sulit untuk melihat bagaimana tarif yang merugikan perusahaan dan konsumen AS untuk mendukung Pemerintah sehubungan dengan kebijakan teknologi Tiongkok," kata Apple dalam surat itu.

"Kami berharap, sebaliknya, Anda akan mempertimbangkan kembali langkah-langkah ini dan berupaya mencari solusi lain yang lebih efektif yang membuat ekonomi AS dan konsumen AS lebih kuat dan lebih sehat daripada sebelumnya."

CEO Apple Tim Cook sebelumnya telah menepis kekhawatiran soal tarif, mengatakan dia telah berbicara dengan Trump tentang tarif dan bahwa dia yakin tarif tidak akan memukul iPhone, yang merupakan pendorong sebagian besar laba Apple, dan itu tidak terdaftar sebagai salah satu produk yang akan terpengaruh oleh tarif.

Pemberitahuan publik dan komentar perwakilan perdagangan AS untuk tarif tambahan yang diusulkan berakhir Kamis, juru bicara Gedung Putih Lindsay Walters mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNBC.

"USTR sedang melakukan tinjauan menyeluruh terhadap pengajuan publik. Namun, skenario potensial seperti ini hanya semakin memperkuat pentingnya bagaimana membuat Tiongkok untuk bermain sesuai aturan dan memperbaiki praktik tidak adil mereka akan baik bagi AS dan ekonomi global," kata Walters.

Adapun, saham Apple ditutup turun hampir 1% pada perdagangan Jumat (7/9/2018), setelah sebelumnya sempat naik sebanyak 1% pada awal sesi. Saham pemasok Apple dicampur dengan Qualcomm ditutup naik sedikit, sementara Skyworks turun 1,3%, dan Cirrus Logic terkoreksi 2,3%.
(hps) Next Article 'Lebih Mudah Pindahkan Bulan daripada Produksi iPhone ke AS'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular