Perkembangan Teknologi
Kembangkan Startup, Grab Siapakan Dana Rp 3 T
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
10 October 2018 19:36
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai mendapat suntikan dana segar dari perusahaan raksasa teknologi Microsoft Corp, baru-baru ini perusahaan berbagi tumpangan (ride-hailing) Grab dikabarkan juga mendapat investasi eksisting dari Softbank sekitar US$500 juta.
Jumlah nilai investasi tersebut semakin menambah pundi pendanaan Grab dalam mengelola bisnisnya di Asia Tenggara yang ditargetkan mencapai US$3 miliar hingga akhir tahun ini.
Di Indonesia sendiri, Grab mengungkapkan komitmennya untuk berinvestasi di Tanah Air guna membantu pemerintah dalam mengembangkan teknologi dalam negeri.
Tahun ini, Grab menyebut pihaknya memiliki target baru dengan memberikan investasi senilai US$250 juta (sekitar Rp3 triliun) yang ditujukan untuk membantu mengembangkan perusahaan-perusahaan startup Tanah Air.
"Kami berkomitmen untuk melakukan investasi melalui Grab Ventures di mana kami juga akan membangun dalam hal ini startup dalam stage tertentu, tidak kurang dari US$250 juta (sekitar Rp3 triliun)," ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Rabu (10/10/2018).
Sejauh ini, Ridzki mengaku pihaknya telah melakukan update terbaru terkait dengan program Grab Ventures yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), serta beberapa mitra seperti Amazon Web Service (AWS) dan MDI Ventures.
Ke depan, Ridzki berharap program ini tak hanya dimanfaatkan dalam segi mentorship, keahlian teknologi, dan investasi strategis, tetapi juga bisa semakin membuka akses pasar (market access) Indonesia di kawasan regional.
Seperti diketahui, pada 2017 lalu, Grab juga telah berinvestasi di Tanah Air senilai US$700 juta (sekitar Rp 9,3 triliun) melalui program Grab for Indonesia. Salah satu penggunaan dana investasi ini adalah untuk membangun pusat pengembangan teknologi (R&D Center) di Jakarta, seperti yang telah dilakukan Grab di Singapura, Beijing dan Seattle.
(roy/roy) Next Article Intip Keseruan Thinkubator, Ajang Pencarian Next Decacorn RI
Jumlah nilai investasi tersebut semakin menambah pundi pendanaan Grab dalam mengelola bisnisnya di Asia Tenggara yang ditargetkan mencapai US$3 miliar hingga akhir tahun ini.
Di Indonesia sendiri, Grab mengungkapkan komitmennya untuk berinvestasi di Tanah Air guna membantu pemerintah dalam mengembangkan teknologi dalam negeri.
Sejauh ini, Ridzki mengaku pihaknya telah melakukan update terbaru terkait dengan program Grab Ventures yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), serta beberapa mitra seperti Amazon Web Service (AWS) dan MDI Ventures.
Ke depan, Ridzki berharap program ini tak hanya dimanfaatkan dalam segi mentorship, keahlian teknologi, dan investasi strategis, tetapi juga bisa semakin membuka akses pasar (market access) Indonesia di kawasan regional.
Seperti diketahui, pada 2017 lalu, Grab juga telah berinvestasi di Tanah Air senilai US$700 juta (sekitar Rp 9,3 triliun) melalui program Grab for Indonesia. Salah satu penggunaan dana investasi ini adalah untuk membangun pusat pengembangan teknologi (R&D Center) di Jakarta, seperti yang telah dilakukan Grab di Singapura, Beijing dan Seattle.
(roy/roy) Next Article Intip Keseruan Thinkubator, Ajang Pencarian Next Decacorn RI
Most Popular