Perkembangan Teknologi

Ekspansi Data Center, Google Investasi Rp 2 T di Chile

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
13 September 2018 14:20
Google akan berinvestasi US$140 juta di Chile untuk memperbesar satu-satunya data center atau pusat data milik raksasa teknologi itu di Amerika Latin.
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
Santiago, CNBC Indonesia - Google akan berinvestasi US$140 juta (Rp 2 triliun) di Chile untuk memperbesar satu-satunya data center atau pusat data milik raksasa teknologi itu di Amerika Latin. Presiden Chile Sebastian Pinera pada hari Rabu (12/9/2018) menyebut investasi ini sebagai bukti partisipasi negara dalam "revolusi industri keempat".

Ekspansi yang diumumkan oleh Google dan pejabat Chile itu menandai perkembangan tahap kedua pusat data di Quilicura, dekat Santiago yang telah beroperasi penuh sejak 2015. Google juga mengatakan investasi baru akan memperluas tiga kali lipat ukuran data center menjadi 11,2 hektar dan menciptakan lebih dari 1.000 pekerjaan baru dalam proses konstruksi serta menambah 120 personil permanen.



Investasi ini adalah tambahan dari US$150 juta yang dihabiskan untuk pembangunan pusat data itu.

Google sudah mengumumkan rencana pembangunan data center Chile pada sejak 2012, delapan bulan setelah membuka kantor di negara tersebut. Sejak Januari 2017, data center beroperasi sepenuhnya dengan tenaga surya yang dihasilkan dari wilayah Atacama, Chile, kata Google.

Infrastruktur yang lebih baik itu membantu Google memperbesar kapasitasnya dalam pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning), kata general manager Google Chile Edgardo Frias.

"Tahap baru ini memperkuat janji Google di wilayah ini yang memastikan bahwa perusahaan besar dan kecil, organisasi nirlaba, mahasiswa, pendidik, dan semua pengguna dapat mengakses alat kunci dengan cara yang dapat cepat dan dapat diandalkan," kata Frias, dilansir dari Reuters.

Presiden Pinera menunjukkan pentingnya pengembangan ekonomi digital Chile untuk diversifikasi dari ketergantungan negaranya pada tembaga. Dia berjanji Chile akan berada di garis depan dari apa yang disebutnya sebagai "arus sejarah" dalam revolusi teknologi.

"Yang harus kita putuskan adalah di sisi mana kita akan berada: di mana karya-karya baru di masa depan diciptakan, atau di mana karya-karya lama masa lalu dihancurkan," kata Pinera.

Keputusan Google terjadi di tengah percakapan antara pemerintah Chile dan pesaingnya Amazon. Amazon berminat untuk menambang data besar yang dihasilkan oleh teleskop raksasa di negara itu.



Chile dan Argentina adalah dua negara ekonomi terbesar di Amerika Selatan. Mereka sangat mengincar investasi dari komputasi awan (cloud computing) dan perusahaan e-commerce.

Google mempertimbangkan sejumlah negara untuk menjadi tempat data center di Amerika Latin pertama, kata para eksekutif perusahaan kepada Reuters. Mereka memilih Chile karena iklim investasi asing yang menguntungkan, kerangka peraturan yang jelas, dan persediaan sumber daya energi bersih yang baik.
(prm) Next Article Bangun Kantor dan Data Center, Google Siapkan Rp 182 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular