Wow! 6 Tahun Lagi Amazon Bisa Bernilai Rp 36.250 T

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
23 August 2018 20:06
Amazon, perusahaan milik Jeff Bezos, akan menjadi perusahaan dengan nilai pasar Rp 36.250 triliun.
Amazon perusahaan e-commerce AS (REUTERS/Abhishek N. Chinnappa)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Amazon diperkirakan bisa mencapai nilai pasar saham US$ 2,5 triliun atau setara dengan Rp 36.250 triliun pada tahun 2024. Perusahaan besutan Jeff Bezos itu juga bisa mengalahkan nilai pasar Walmart pada tahun 2025, kata Rob Sanderson analis MKM Partners.

Salah satu yang mendorong peningkatan nilai pasar adalah pertumbuhan bisnis cloud. Nilai US$2,5 triliun mayoritas berasal dari Amazon Web Services (AWS) yang merupakan bisnis cloud yang sangat menguntungkan, menurut laporan MKM Partners.

Pada hari Rabu (22/8/2018), Rob Sanderson mengatakan dalam kurun waktu 6 tahun AWS dapat bernilai US$1 triliun. Nilai yang melebihi kapitalisasi pasar dari seluruh layanan perusahaan, yang saat ini telah mencapai US$929 miliar.

"Kami masih berfikir pertumbuhan investasi jangka panjang Amazon adalah yang terbaik untuk investor hari ini," kata Sanderson.

Selain meningkatkan marjin AWS, Sanderson memprediksikan keuntungan besar dari fulfillment operations yang ditandai dengan ekspansi agresif di 2016 dan 2017.

Ia melihat Amazon mengeluarkan investasi besar di sektor pengiriman makanan segar. Perusahaan tersebut menggelontorkan US$13,4 miliar pada tahun lalu, dengan mengakuisisi Whole Foods.

Di tahun 2025, Amazon akan mengalahkan Walmart dengan menguasai 14,5% pasar ritel AS, prediksi Sanderson.

Pada 2024, Sanderson juga memproyeksikan AWS akan memiliki marjin operasi sebesar 35% yang naik dari 26,9% pada kuartal kedua dan nilai tertinggi di angka 28,5% pada akhir 2015.

Lalu pada 2025, AWS akan mewakili hampir 32% dari US$88 miliar laba Amazon, menurut perkiraan Sanderson.

Meski terlihat sangat potensial, pertumbuhan AWS diprediksikan menjadi 37% pada tahun 2019 dari 46% di tahun ini, menurut Sanderson.

Di kuartal terakhir, Google dan Microsoft berharap bisnis cloud mereka dapat bersaing untuk tumbuh lebih cepat daripada AWS, yang sampai sekarang masih menjadi pemimpin.
(hps/hps) Next Article Saham Amazon Anjlok 9% Saat Laba Tumbuh Tinggi, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular