Fintech

Fintech Lending Ini Berencana IPO, Incar Dana Rp 5,7 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 September 2018 14:55
IPO dianggap sebagai sebuah langkah fintech lending untuk mengakses pendanaan lebih lebih besar lagi.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Platform peer-to-peer (P2P) lending asal Inggris, Funding Circle, berencana untuk mencatatkan saham (IPO) pada Senin (3/9/2018). Langkah ini akan menjadikannya fintech lending pertama yang melantai di bursa Inggris.

Startup Inggris yang menghubungkan usaha kecil dan menengah dengan para investor, mengatakan pihaknya menargetkan dana sekitar 300 juta pound sterling atau US$ 387,4 juta (Rp 5,7 triliun) dari penerbitan saham ini.

Heartland A/S, perusahaan investasi milik miliarder Denmark Anders Holch Povlsen, telah setuju untuk membeli 10% dari modal saham yang dikeluarkan hingga valuasi maksimum 1,65 miliar pound sterling. Povlsen adalah investor utama di startup ritel online Asos dan Zalando.

"Pada Funding Circle, misi kami adalah membangun dunia keuangan yang lebih baik. Pengumuman hari ini adalah awal dari tahap berikutnya dalam perjalanan yang mengasyikkan dan transformasional. Selama delapan tahun terakhir, kami telah bekerja keras untuk membangun platform nomor satu di setiap pasar yang kami operasikan," Samir Desai, CEO Funding Circle, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Bank of America Merrill Lynch, Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Numis Securities telah mendaftar untuk bertindak sebagai bookrunners. Funding Circle beroperasi di AS, Jerman, dan Belanda.

Dalam enam bulan yang berakhir 30 Juni, Funding Circle meraup pendapatan sebesar 63 juta pound sterling, naik dari 40,9 juta pound sterling pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun kerugian membengkak dari 19,2 juta pound sterling menjadi 27 juta pound sterling.

Funding Circle telah memfasilitasi pinjaman untuk UKM sebesar 5 miliar poundsterling sejak perusahaan ini berdiri, tahun 2010.

"Funding Circle merupakan contoh utama dari generasi baru perusahaan jasa keuangan, dengan membuat produk lebih transparan dan lebih nyaman, telah mendemokrasikan akses ke layanan berharga dan peningkatan kegiatan ekonomi," ujar Neil Rimer, salah satu investor utama Funding Circle, CNBC International melaporkan.

Investor utama lain startup fintech lending ini adalah DST Global, Rocket Internet, Accel, BlackRock, dan Temasek.



(roy/prm) Next Article Pinjaman Fintech Rp 7,05 T, Kredit bermasalah Tembus Rp 44,8M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular