Perkembangan Teknologi

Obligasi Blockchain Bank Dunia Kumpulkan Dana Rp 1 T

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
24 August 2018 16:13
Pembeli investor ini adalah 7 investor institusi. Diantaranya dari hedge fund AS, tiga negara bagian Australia dan dapen lokal.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Obligasi pertama di dunia yang dibuat dan dikelola dengan menggunakan blockchain telah mendapat 7 investor, kata Commonwealth Bank of Australia (CBA), manajer tunggal dari kesepakatan ini, pada hari Jumat (24/8/2018), bank ini berhasil mengumpulkan US$80,48 juta (Rp 1,18 triliun) untuk World Bank (WB).

Executive General Manager CBA James Wall mengatakan penerbitan tersebut didesain untuk menguji teknologi tersebut dalam meningkatkan praktik penjualan obligasi yang telah berjalan selama puluhan tahun. Hasilnya telah melebihi harapan dan minatnya "luar biasa".

Investor obligasi blockchain ini diantaranya Northern Trust perusahaan pengelola dana), First State Super (dana pensiun lokal) dan tiga pemerintah negara bagian Australia. Kerja sama antara 7 investor tersebut menandakan langkah pertama dalam memindahkan penjualan obligasi dari proses manual menuju otomatisasi yang lebih cepat dan lebih murah.

Arunma Oteh, Bendahara World Bank, mengatakan ada minat yang besar "besar".

"Saya senang, sebagai pionir transaksi obligasi yang menggunakan teknologi distributed ledger, bond-i, sangat diterima dengan baik oleh investor," kata Oteh, yang mengacu pada kesepakatan tersebut, dalam rangka membahas Blockchain Operated New Debt Instrument (Instrumen Utang Baru dengan Operasi Blockchain) yang mereferensi nama pantai paling terkenal di Australia.

"Kami sangat terkesan atas ketertarikan dari institusi resmi ... para investor berkualitas tinggi ini memahami nilai dari memanfaatkan teknologi untuk inovasi di pasar modal."

Bank Dunia, yang mempunyai peringkat AAA pada obligasinya, secara teratur menggunakan kekuatan pinjamannya untuk membantu mengembangkan pasar obligasi baru.

Bank itu juga memelopori cara baru untuk menjual dan memperdagangkan sekuritas. Dengan menerbitkan obligasi diantara US$50 miliar dan US$60 miliar per tahun untuk mendukung kemajuan ekonomi di negara berkembang.

Australia adalah tempat pengujian perkembangan pasar yang populer, karena infrastruktur keuangannya yang mapan dan keakraban investor internasional. Mengingat Dolar Australia adalah salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia.

Meskipun sudah ada prototipe lain atau proyek blockchain simulasi paralel di pasar sebelumnya. CBA mengatakan obligasi Bank Dunia itu akan menjadi instrumen pertama yang dananya dihimpun dari investor publik melalui proses penerbitan obligasi yang legal menggunakan blockchain dari awal hingga akhir.


(roy) Next Article Bank Dunia Siapkan Obligasi Blockchain Pertama di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular