
Bank Dunia Luncurkan Obligasi Blockchain Pertama di Dunia
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 August 2018 15:21

Sydney, CNBC Indonesia - Bank Dunia (World Bank/ WB) telah menetapkan harga obligasi publik pertama di dunia yang dibuat dan dikelola hanya menggunakan blockchain, dalam kesepakatan senilai A$100 juta (US$73,16 juta/ Rp 1.070 triliun). Obligasi ini dirancang untuk menguji bagaimana teknologi tersebut dapat meningkatkan praktik penjualan obligasi selama puluhan tahun.
Commonwealth Bank of Australia (CBA), manajer tunggal dari kesepakatan itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa harga obligasi dua tahun telah ditetapkan memiliki yield 2,251% dengan tanggal settlement 28 Agustus mendatang.
Kesepakatan percontohan yang dijuluki obligasi 'Bondi' itu dipandang sebagai langkah awal dalam memindahkan penjualan obligasi dari proses manual menuju otomatisasi yang lebih cepat dan lebih murah.
Nama Bondi dibentuk dari singkatan Blockchain Operated New Debt Instrument (Instrumen Utang Baru dengan Operasi Blockchain) sekaligus nama pantai paling terkenal di Australia.
"Anda meruntuhkan proses penerbitan obligasi tradisional dari proses bookbuild dan alokasi secara manual, penyelesaian yang diperpanjang kemudian pendaftaran dan kustodian, menjadi sesuatu yang bisa terjadi secara online dalam sekejap," kata James Wall, eksekutif manajer umum di CBA kepada Reuters dalam sebuah wawancara awal bulan ini.
Bank Dunia, yang obligasinya memiliki peringkat AAA, secara teratur menggunakan kekuatan pinjamannya untuk membantu mengembangkan pasar obligasi baru serta memelopori cara baru untuk menjual dan memperdagangkan surat berharga.
Lembaga internasional yang berbasis di Washington, AS, ini mengeluarkan antara US$50 miliar sampai US$60 miliar obligasi per tahun untuk mendukung kemajuan ekonomi di negara berkembang.
Australia adalah lokasi uji coba populer untuk perkembangan pasar karena infrastruktur keuangannya yang mapan dan keakraban investor internasional dengan dolar Australia, yang merupakan salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia.
Awal tahun ini MTS Rusia, sebuah operator telekomunikasi, dan Sberbank mengklaim obligasi blockchain pertama di dunia. Kesepakatan itu bernilai 750 juta rubel (US$11,20 juta) yang tercatat dalam obligasi bertenor 182 hari (182-day paper). Namun, penerbitannya dilakukan melalui private placement, dan bukannya ditawarkan untuk lelang sebagaimana yang dilakukan Bank Dunia.
Meskipun ada prototipe lain atau proyek blockchain simulasi paralel di pasar sebelumnya, namun CBA mengatakan obligasi Bank Dunia akan menjadi perusahaan pertama yang modalnya dikumpulkan dari investor publik melalui penerbitan obligasi yang sah secara hukum menggunakan blockchain dari awal hingga akhir proses.
CBA menetapkan harga untuk kesepakatan 'kangaroo' ini sebesar 23 basis poin di atas harga patokan. Obligasi kangaroo adalah obligasi yang diterbitkan dalam dolar Australia oleh lembaga asing.
Dorongan bank untuk menjalankan operasi berbasis blockchain muncul ketika Bursa Sekuritas Australia berencana untuk beralih menggunakan teknologi buku besar (blockchain) untuk menghapus dan menyelesaikan perdagangan ekuitas mulai tahun 2020 demi membantu memangkas biaya.
(prm) Next Article Bank Dunia: Ekonomi Global Diprediksi Tumbuh 2,5% 2020
Commonwealth Bank of Australia (CBA), manajer tunggal dari kesepakatan itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa harga obligasi dua tahun telah ditetapkan memiliki yield 2,251% dengan tanggal settlement 28 Agustus mendatang.
Kesepakatan percontohan yang dijuluki obligasi 'Bondi' itu dipandang sebagai langkah awal dalam memindahkan penjualan obligasi dari proses manual menuju otomatisasi yang lebih cepat dan lebih murah.
"Anda meruntuhkan proses penerbitan obligasi tradisional dari proses bookbuild dan alokasi secara manual, penyelesaian yang diperpanjang kemudian pendaftaran dan kustodian, menjadi sesuatu yang bisa terjadi secara online dalam sekejap," kata James Wall, eksekutif manajer umum di CBA kepada Reuters dalam sebuah wawancara awal bulan ini.
Bank Dunia, yang obligasinya memiliki peringkat AAA, secara teratur menggunakan kekuatan pinjamannya untuk membantu mengembangkan pasar obligasi baru serta memelopori cara baru untuk menjual dan memperdagangkan surat berharga.
Lembaga internasional yang berbasis di Washington, AS, ini mengeluarkan antara US$50 miliar sampai US$60 miliar obligasi per tahun untuk mendukung kemajuan ekonomi di negara berkembang.
Australia adalah lokasi uji coba populer untuk perkembangan pasar karena infrastruktur keuangannya yang mapan dan keakraban investor internasional dengan dolar Australia, yang merupakan salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia.
Awal tahun ini MTS Rusia, sebuah operator telekomunikasi, dan Sberbank mengklaim obligasi blockchain pertama di dunia. Kesepakatan itu bernilai 750 juta rubel (US$11,20 juta) yang tercatat dalam obligasi bertenor 182 hari (182-day paper). Namun, penerbitannya dilakukan melalui private placement, dan bukannya ditawarkan untuk lelang sebagaimana yang dilakukan Bank Dunia.
Meskipun ada prototipe lain atau proyek blockchain simulasi paralel di pasar sebelumnya, namun CBA mengatakan obligasi Bank Dunia akan menjadi perusahaan pertama yang modalnya dikumpulkan dari investor publik melalui penerbitan obligasi yang sah secara hukum menggunakan blockchain dari awal hingga akhir proses.
CBA menetapkan harga untuk kesepakatan 'kangaroo' ini sebesar 23 basis poin di atas harga patokan. Obligasi kangaroo adalah obligasi yang diterbitkan dalam dolar Australia oleh lembaga asing.
Dorongan bank untuk menjalankan operasi berbasis blockchain muncul ketika Bursa Sekuritas Australia berencana untuk beralih menggunakan teknologi buku besar (blockchain) untuk menghapus dan menyelesaikan perdagangan ekuitas mulai tahun 2020 demi membantu memangkas biaya.
(prm) Next Article Bank Dunia: Ekonomi Global Diprediksi Tumbuh 2,5% 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular